Proses pengukuran lahan bakal proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, berlangsung ricuh. Kehadiran puluhan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN), diampingi oleh ratusan aparat gabungan sebagai upaya pengamanan.
Upaya pengamanan ini berakhir dengan ditangkapnya warga Desa Wadas. Menurut LBH Yogyakarta, tercatat sekiranya 67 warga desa, di antaranya adalah anak di bawah umur dan perempuan telah ditangkap oleh polisi. Diketahui, warga ditangkap selama satu hari dari Selasa (8/2) hingga Rabu (9/2).
Upaya yang disebut sebagai pengamanan ini disertai dengan kekerasan, yang kemudian menjadi sorotan media massa dan warganet di media sosial. Pemberitaan soal Desa Wadas ini sudah menghiasi media massa sejak Selasa lalu.
Meski begitu, pemerintah berusaha untuk mendistorsi berita terkait peristiwa penangkapan dan kekerasan di Wadas oleh aparat kepolisian. Hal itu tergambar dalam konferensi pers yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD di Jakarta pada hari Rabu.
Dalam konferensi itu, Mahfud mengatakan bahwa semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan suasana mencekam di Desa Wadas tidak terlihat seperti yang digambarkan, terutama di media sosial. Ia menyatakan bahwa keadaan di Desa Wadas tenang dan meminta warga tidak terprovokasi.
Baca Juga: Kunjungi Desa Wadas, Alissa Wahid Ingin Dengar Langsung Keluhan Warga Desa Wadas