Mayoritas warga Jawa Barat mendukung langkah Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat yang meminta agar Arteria Dahlan disanksi terkait kasus dugaan penghinaan bahasa Sunda.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan sekitar 66 persen warga Jawa Barat mengetahui kasus pernyataan Arteria Dahlan yang diduga menyinggung etnis Sunda.
Dari 66 persen yang tahu, mayoritas (64 persen) berpendapat bahwa pernyataan anggota DPR Fraksi PDIP itu menyinggung etnis Sunda.
Survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden. Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Wawancara dilakukan oleh tenaga pengumpul data yang terlatih pada 5-8 Februari 2022.
Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas PDIP Perkasa di Jawa Barat
Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad juga menjelaskan, publik Jawa Barat mendukung protes dan permintaan yang dilayangkan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP agar memberikan sanksi yang berat pada Arteria.
“Dari mereka yang tahu sikap dan Langkah DPD PDIP Jabar tersebut, hampir semua (89 persen) menyatakan suka. Hanya ada 6 persen yang tidak suka dan 5 persen yang tidak punya sikap,” ujar Saidiman.
Baca Juga: Pelapor Arteria Dahlan Beberakan Hak Imunitas: Kami Butuh Keadilan!
Baca Juga: Arteria Dahlan Tak Bisa Dicolek Polisi, Desakan Beralih ke MKD?
Diketahui sebelumnya, DPD PDIP Jawa Barat telah melayangkan surat protes ke DPP PDIP. Mereka meminta Arteria Dahlan agar disanksi oleh DPP PDIP.
"Kami telah mengirimkan surat resmi kepada DPP per hari ini, berupa surat permohonan sanksi kepada Arteria," kata Ono di Kantor DPD PDIP Jawa Barat, Kamis (20/1/2022) lalu.