Menteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Pemerintah Indonesia mendukung penuh langkah Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) jika ingin berinvestasi di bidang kesehatan di Indonesia.
Menurut Luhut, investasi bidang kesehatan di Indonesia bakal banyak membantu Pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19 yang tak kunjung tuntas hingga sekarang ini. Baca Juga: Anak Buah AHY Minta Pak Luhut Angkat Bendera Putih Kalau Enggak Mampu Tangani Covid-19, Itu Lebih Gentle
Luhut Bilang, dalam memerangi penyakit menular itu, Pemerintah Indonesia tak bisa bekerja sendiri, butuh sokongan negara lain, untuk itu Pemerintah Indonesia perlu mejalin kerja sama dalam bentuk apapun termasuk investasi.
“Tidak ada satu negara pun di dunia yang bisa melawan pandemi ini sendirian, kita harus menjalin kebersamaan, solidaritas, serta persahabatan antarnegara untuk dapat melawan wabah ini ke depan,” kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/8/2021).
Luhut membuka pintu investasi untuk Pemerintah RRT setelah Pemerintah Indonesia mendapat donasidalam bentuk alat kesehatan seperti ventilator, oxygen concentrator, oxygen nasal cannulas, dan oxygen face mask.
Donasi itu telah diterima Pemerintah. Acara penyerahan dilaksanakan di Kantor Kemenko Marves, pada Selasa (10/8/2021) lalu. Pemerintah RRT diwakili oleh Dubes RRT untuk Indonesia Xiao Qian serta perwakilan dari Huawei.
Sementara Pemerintah RI diwarakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin.
“Mewakili pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya kepada pemerintah RRT, Huawei, dan China Eastern Airlines, atas bentuk kerja sama serta kooperasi yang diberikan kepada pemerintah Indonesia dan masyarakatnya,” ucap Luhut.
Perlu diketahui, penganan pandemi di Indonesia sedang ramai dikritik berbagi pihak setelahLuhut memilih menghapus indikator kematian dalam laporan penanganan Covid-19. Luhut telah menjelaskan panjang lebar mengenai alasan penghapusan indikator tersebut, salah satunya untukmemudahkan pemerintah dalam menentukan level PPKM .
Kritik pedas yang dialamatkan ke Luhut salah satunya datangdari Politikus Partai Demokrat, Yan Harahap. Dia meminta pemerintah mengangkat bendera putih yang menjadi simbol menyerah, jika sudah tak sanggup menangani penyakit menular itu.
"Dari kemarin-kemarin sudah dibilang kalau sudah tak mampu, mendingan ‘angkat bendera putih’," kata Yan di akun twitternya @YanHarahap dikutip Populis.id Kamis (12/8/2021),
Menurut Yan, mengakui kekalahan melawan pandemi kepada masyarakat jauh lebih terhormat ketimbang harus mengakali kegagalan penanganan dengan berbagai kebijakan baru yang tak masuk akal
"Itu lebih ‘gentle’ daripada mencoba ‘menutupi kegagalan’ dengan menghapus angka kematian,"tegasnya.[]