Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menyampaikan analisanya terkait kasus Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang ingin melepaskan diri dari Indonesia.
Menurutnya, masalah OPM Papua perlu penanganan khusus dan berbeda dari masalah lainnya, seperti Aceh.
“Menghadapi Papua tidak sama dengan Aceh,” kata Susaningtyas dikutip dari GenPI.co, Senin (7/3/2022).
Susaningtyas menjelaskan bahwa Papua mendapatkan dukungan dari asing.
Baca Juga: Baku Tembak dengan OPM, Prajurit TNI Tertembak di Kabupaten Puncak Papua
Dengan demikian, pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya lebih besar untuk menangani masalah tersebut.
“Diplomasi Papua dengan dukungan asing lebih nyata dan konkret plus diplomasi luar negerinya,” katanya.
Lebih lanjut, Susaningtyas mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh OPM di Papua.
"Mengingat kejadian ini di tengah upaya menjalankan tugas melakukan percepatan pemerataan konektivitas digital di Indonesia dan secara khusus di Papua," katanya.
Baca Juga: Delapan Warga Sipil Tewas oleh OPM, PKS Desak Pemerintah Usut Tuntas
Seperti diketahui, kekerasan yang terjadi di tanah Papua akibat konflik bersenjata antara OPM dengan TNI masih jadi persoalan penting Indonesia.
Baru-baru ini, terjadi penembakan karyawan Palaparing Timur Telematika.
Sejumlah karyawan ditembak saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station 3 Telkomlsel di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua, pada Rabu, 2 Maret 2022.
Serangan tersebut menyebabkan 8 orang karyawan tewas.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.