Naskah Akademik Keppres Serangan Umum 1 Maret Dibuka ke Publik, Ada Nama Soekarno-Hatta di Dua Hari Bersejarah Indonesia

Naskah Akademik Keppres Serangan Umum 1 Maret Dibuka ke Publik, Ada Nama Soekarno-Hatta di Dua Hari Bersejarah Indonesia Kredit Foto: Istimewa

Kontroversi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara terus bergulir. Selain hilangnya nama Letkol Soeharto, keppres yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta pada (24/2/2022), itu juga memuat Sukarno-Hatta sebagai penggerak Serangan Umum 1 Maret 1949. Padahal, status keduanya saat itu menjadi tahanan Belanda dan diasingkan di Bangka.

Akun Twitter Humas Pemda DIY, @humas_jogja pun merilis naskah akademik setebel 130 halaman sebagai kajian terbitnya keppres tersebut yang tautannya dicantumkan di laman Direktorat Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri.

Ditinjau penulis dalam halaman 73, huruf D berjudul 'Kajian terhadap Implikasi Penerapan Sisstem Baru yang akan Diatur dalam Keputusan Presiden'. Di sini dijelaskan jika kajian akademis yang baru tentang Serangan Umum 1 Maret 1949 ini telah diseminarkan pada lingkup daerah dan nasional dalam berbagai seminar lokal dan nasional, yang melibatkan para pakar sejarah dari berbagai universitas di Indonesia.

"Antara lain, Dri Sri Margana (UGM), Julianto Ibrahim (UGM) Prof Nina Herlina Lubis (Unpad), Prof Gusti Asnan (Unand), Dr Suryadi Mapangara (Unhas), Dr Abdul Syukur (UNJ), Hilmar farid (Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Pusat), Prof Mahfud MD (Menko Polhukam), Prof Wildan (Staf Ahli Setneg) merekomendasikan agar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 dijadikan sebagai Hari Nasional," demikian kajian naskah akademik dikutip di Jakarta, Sabtu (5/3/2022) malam WIB.

Baca Juga: Heboh Video Sultan HB X Sebut Nama Soeharto Terkait Serangan Umum 1 Maret 1949

Dari timeline Serangan Umum 1 Maret 1949 yang dibuat tim penulis Sri Margana dkk, nama Sukarno-Hatta hanya disebut beberapa kali pada 17 Agustus 1945 sebagai hari proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pada 19 Desember 1948 ketika menyelenggarakan sidang mempersiapkan skenario untuk menyelamatkan Indonesia. Tapi, tidak ada penjelasan dan bukti yang disampaikan tim penulis naskah akademi sama sekali Sukarno terlibat SU 1 Maret 1949.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini