Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Fikri Bareno terang-terangan mengakui idelogi khilafah. Dia menegaskan hal ini jelas diajarkan dalam Islam, beberapa kitab kata dia bahakan secara khusus membahas hal ini.
Pernyataan ini dilontarkan Fikri untuk merespons tudingan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli yang menyebutnya sebagai salah satu antek organisasi terlarang Hizbut Tahrir (HTI) setelah Fikri tertangkap kamera salah dalam melakukan gerakan sholat dalam sebuah aksi unjuk rasa yang digelar Jumat (4/2/2022) lalu.
“Kalau soal khilafah itu satu hal ajaran Islam yang sangat jelas, semua kitab fiqih bahas khilafah pada bab khilafah,” kata Fikri kepada wartawan Senin (7/2/2022).
Adapun HTI dan khilafah sangat erat kaitannya, sebelum dibubarkan pemerintah, oraganisasi ini memang aktif mengkampanyekan sistem khilafah di Indonesia.
Fikri mengatakan, karena khilafah jelas dibahas dalam Islam, maka idologi seperti ini juga dijamin dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Baca Juga: Geng PA 212 Diminta Pasang Kuping Baik-baik! Sholat Jumat di Monas Tidak Sah, yang Ngomong Ulama!
“Mengkriminalisasikan khilafah sama dengan melawan konstitusi negara,” tegas Fikri.
Lebih lanjut dia juga dengan tegas mematahkan tudingan Guntur Romli, dia mengatakan dirinya sama sekali tidak terkait dengan HTI. Lagi pula kata dia, dirinya bukan orang baru di MUI, jadi tudingan Guntur Romli disebutnya tidak berdasar.
“Saya sudah di MUI selama 20 tahun, saya bukan HTI Saya dai dan mubalig,” tuntasnya.