Aktivis dan pegiat media sosial Nicho Silalahi menyebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi sebagai orang bodoh.
Hal itu setelah pernyataan Lutfi yang menyebut banyak masyarakat menimbun minyak goreng di dapur.
Bahkan Nicho Silalahi menilai kinerja Lutfi tidak mampu meredam kelangkaan minyak goreng di pasaran. Hingga membuat malu presiden.
Menurutnya, seharusnya Mendag menertibkan perusahaan yang menimbun minyak goreng. Sehingga tidak menyulitkan masyarakat.
“Ini Mendag Begonya kebangetan, padahal dia punya otoritas lebih, namun kinerja hanya buat malu pak @jokowi yang menyalahkan Masyarakat, padahal masyarakat itu jangankan buat stok buat kebutuhan sehari-hari aja kesulitan. Noh yang nimbun itu perusahaan dan Partai Politik, ia ga sih ?,”katanya, Selasa (8/3/2022).
Sebelumnya, Nicho menyebutkan permasalahan kelangkaan minyak goreng sangat mudah diatasi. Caranya pemerintah cukup memanggil produsen CPO dan beri ancaman setop ekspor agar kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi.
Baca Juga: Viral Ratusan Daftar Penceramah Radikal, Sebut Nama UAS Hingga Felix Siauw, Ini Penjelasan Kemenag
Baca Juga: Bela Korlap Aksi PA 212 yang Salah Gerakan Salat, Novel Bamukmin: Beda Banget Dengan Yaqut yang...
“Padahal ngurus minyak goreng gampang, tinggal panggil para pemilik perkebunan raksasa itu dan ancam mereka semua dengan stop ekspor CPO hingga Audit pajak dll, gila aja bang konglomerat disubsidi 7,5 T tapi hasil dari subsidi itu minyak goreng jadi langka,” sebutnya.
Hingga kini Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan sampai saat ini masih belum mengetahui penyebab pasti kelangkaan minyak goreng.
Baca Juga: Gegara Daftar Penceramah Radikal, Refly Harun Nyeletuk: Pastilah Ini yang Suka Kritik Pemerintah!
Kemendag mengklaim, jika dicek di tingkat produsen, padahal produksi minyak goreng yang berjalan saat ini seharusnya mencukupi kebutuhan domestik.
Baca Juga: Gegara Heboh Bubarkan MUI, Muncul Video Lawas Gus Mus Sebut Organisasi Gak Jelas
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.