Ulama Ormas NU, KH. Marsudi Syuhud turut melontarkan kritik keras terhadap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait rilis ciri penceramah radikal yang dikeluarkan lembaga ini. BNPT menyebut ada lima ciri yang dapat dilihat dari seorang penceramah radikal.
Secara khusus Marsudi menyoroti salah satu ciri penceramah radikal versi BNPT itu yakni poin yang menyebut sikap ekslusif terhadap lingkungan dan memiliki pandangan anti budaya ataupun anti kearifan lokal dikategorikan radikal. Marsudi Syuhud menentang keras karena dinilai sangat rancu.
Baca Juga: Makjleb! Gegara Rilis Ciri Penceramah Radikal, BNPT Diminta Bikin Daftar Gereja Radikal
"Ini perlu diperjelas, karena ada orang-orang yang memang tidak bisa bersosialisasi atau dikenal dengan orang introvert. Orang dengan pribadi seperti itu tidak bisa kemudian disebut radikal, meski pada dasarnya manusia makhluk sosial," katanya saat dihubungi Populis.id pada Rabu (09/03/2022).
Marsudi menegaskan, penceramah yang menolak budaya lokal ini tidak serta merta dikategorikan radikal. Dia mengatakan jika satu budaya lokal yang dinilai bertentangan dengan ajaran Islam, maka hal itu jelas tidak bisa diterima para penceramah. Jadi kata dia tidak semua penceramah yang menolak budaya lokal adalah radikal.
"Menolak budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam bukan sikap radikal. Bagi umat Islam, yang boleh diikuti adalah budaya yang tidak bertentangan dengan agama. Karena budaya tidak seratus persen diterima," tuturnya.