Nah Loh! Buntut Rilis Ciri Penceramah Radikal, Anggaran Buat BNPT Didesak Segera Diaudit

Nah Loh! Buntut Rilis Ciri Penceramah Radikal, Anggaran Buat BNPT Didesak Segera Diaudit Kredit Foto: Mohamad Hamzah

Pengamat Terorisme, Harits Abu Ulya meminta pemerintah melakukan audit secara terbuka terhadap penggunaan anggaran yang digelontorkan untuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Hal ini disampaikan Harits merespons rilis BNPT yang dikeluarkan baru - baru ini, dimana lembaga itu menyebutkan sejumlah ciri penceramah radikal yang mesti diwaspadai.

Menurut Harits selama ini BNPT kerap melempar pernyataan yang bikin gaduh masyarakat, tetapi kinerja dan penggunaan anggaran lembaga itu sama sekali tidak dibuka ke publik.

Baca Juga: BNPT Rilis Ciri Ceramah Radikal, Mujahid 212: Jangan Mengekang Kebebasan Umat Muslim!

"Dana BNPT cukup besar dan setiap tahun juga ada kenaikan signifikan. Dan jangan lupa akuntabilitas penggunaan uang rakyat oleh BNPT perlu transparan. Biar publik juga mengerti dan bisa menerima apakah semuanya rasional. Jadi perlu diaudit," katanya ketika dikonfirmasi Populis.id Rabu (9/3/2022)

Harits tidak menyebutkan secara terperinci mengenai nominal anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk BNPT, namun dia mengatakan penggunaan anggaran itu perlu dipublikasikan kepada masyarakat karena itu bersumber dari uang rakyat.

Dia curiga jangan sampai anggaran ini hanya dipakai untuk memproduksi narasi - narasi yang justru memecah belah masyarakat.

Baca Juga: Abdul Somad Masuk Masuk Daftar Penceramah Radikal, Loyalis Anies Baswedan Mencak-mencak: Beliau….

"Publik perlu mengetahui, dana besar dari APBN untuk BNPT ini untuk apa? Apakah hanya untuk mendistribusikan narasi-narasi? Atau ada program dengan jaringan BNPT atau organisasi underbownya?," tuturnya. 

Lebih lanjut Harist mengatakan, ciri penceramah radikal versi BNPT ini  rentan diperdebatkan karena sangat rancu, dia mengatakan, salah satu poin penceramah radikal menurut BNPT yang sangat rawan memantik keonaran adalah poin yang menyebutkan penceramah yang anti budaya dan kearifan lokal.

Baca Juga: Koar-koar Bela Azan, Nicho Silalahi Dihajar Habis-habisan: Agamanya Kristen tapi Ikut Campur Soal Azan, Jelas Tujuannya Ingin Pecah Belah!

"Tapi di sisi lain, ada budaya barat yang menggerus budaya luhur bangsa ini. Apakah ini juga disebut radikal? Lalu soal anti pemerintah yang sah, ini juga sangat multitafsir. Sebelum melontarkan pernyataan sensitif ke publik, lebih baik melakukan kajian yang dalam terlebih dahulu. Jangan sampai apa yang disampaikan justru memberi efek buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita," pungkasnya.




Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover