Kokohnya Pertahanan Prabowo Subianto

Kokohnya Pertahanan Prabowo Subianto Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Sejak beragam hasil survei kandidat calon presiden (capres) 2024 mulai digelar, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merupakan salah satu sosok yang hampir selalu bertengger di urutan atas dalam hasil survei-survei tersebut. Bahkan dalam hasil sejumlah survei terbaru di beberapa daerah, dirinya kembali muncul sebagai yang teratas.

Survei yang pertama adalah survei yang digelar oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang mana menempatkan Prabowo pada posisi pertama sebagai kandidat capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi, yakni mencapai 26,1 persen. Hal ini seperti disampaikan oleh Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan.

"Hasil survei LSI tersebut menyimpulkan, dari simulasi semi terbuka (banyak nama) dan boleh menyebutkan nama lainnya, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto paling banyak dipilih, 26.1 persen, mengungguli nama-nama lainnya," kata Djayadi pada Selasa (15/3/2022).

Adapun di bawah Prabowo, terdapat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan jumlah 23,1 persen, dan kemudian disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan jumlah 16,6 persen. Dibanding keduanya pun, dalam hal popularitas, Prabowo unggul jauh dengan skor mencapai 96,9 persen dengan tingkat kesukaan mencapai 76 persen.

Di Provinsi Lampung saja, menurut Djayadi, Prabowo masih menjadi favorit masyarakat karena Prabowo dianggap sosok yang tegas dan berwibawa.

"Prabowo Subianto masih menjadi pilihan pertama bagi masyarakat Lampung. Prabowo Subianto dipilih terutama karena alasan tegas dan berwibawa. Selain itu Prabowo Subianto paling popular diantara calon lainnya. Popularitas Prabowo mencapai 96,9 persen," ujar Djayadi.

Baca Juga: Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Lampung

Dalam hasil survei lainnya seperti yang digelar oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Prabowo juga kembali mengugguli Ganjar dan Anies. Dalam hasil tersebut, Prabowo meraih skor yang terpaut jauh dari Ganjar dan Anies, yakni sebesar 27,2 persen. Sementara Ganjar hanya memperoleh 16,3 persen dan Anies sebesar 15,6 persen.

Menurut peneliti senior LSJ Fetra Ardianto, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab Prabowo berhasil unggul. 

"Pertama, Prabowo Subianto dinilai publik sebagai menteri di bawah Kabinet Jokowi yang memiliki kinerja terbaik," ungkapnya pada Senin (14/3/2022).

Adapun hal tersebut selaras dengan fakta yang ada bahwa beragam temuan survei terdahulu menetapkan Prabowo sebagai menteri dengan kinerja paling baik, bersamaan dengan menteri berkinerja baik lainnya seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Fetra juga menyebut faktor lain yang membuat Prabowo menjadi yang teratas adalah karena Prabowo dianggap sebagai figur yang mampu menyelesaikan berbagai masalah bangsa dan negara pasca kepemimpinan Presiden Jokowi. Prabowo juga dianggap satu-satunya tokoh nasional yang menjadi kompetitor terberat Jokowi. Terlebih, Jokowi tak akan lagi bisa mencalonkan diri sebagai presiden usai 2024 lantaran sudah 2 periode.

"Sebab itu Prabowo Subianto menjadi satu-satunya harapan publik untuk memimpin Indonesia periode 2024-2029," tandas Fetra.

Uniknya lagi, dalam hasil survei dari Charta Politika Indonesia yang melakukan sigi preferensi sosial dan politik masyarakat di tiga provinsi, salah satunya Jawa Barat, Prabowo justru lebih unggul dibandingkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Padahal diketahui Ridwan Kamil merupakan tokoh asli Jawa Barat yang sangat populer sebagai Gubernur Jawa Barat, juga sebagai Wali Kota Bandung pada periode sebelumnya.

Elektabilitas Prabowo dalam survei tersebut mencapai angka 24 persen, di mana Ridwan Kamil hanya mencapai 20,8 persen. Faktanya, Charta Politika menyebut bahwa Jawa Barat sebelumnya memang menjadi lumbung suara Prabowo pada dua edisi Pemilu sebelumnya. 

Adapun lembaga survei lainnya, seperti Survei Litbang Kompas, LSI Denny JA, dan sejumlah lembaga survei lain dalam hasil temuan terbaru mereka masih turut menjagokan Prabowo dengan gap elektabilitas yang cukup jauh dibandingkan kandidat capres lainnya.

Baca Juga: Ini Deretan Tokoh yang Dinilai Bisa Bawa Indonesia Lebih Baik Lagi, Jangan Kaget, Prabowo Dipucuk!

Moncernya elektabilitas Prabowo tersebut memang bukan tanpa alasan. Akademisi Politik Universitas Muhammadiyah, Surya Vandiantara, menilai bahwa temuan berbagai lembaga survei tersebut merupakan indikasi bahwa rakyat ingin pemimpin yang memiliki karakter kuat.

"Unggulnya Prabowo di beragam survei Pilpres merupakan wujud dari keinginan masyarakat terkait perlunya kepemimpinan yang berkarakter kuat dalam menghadapi dinamika global," ungkap Surya pada Selasa (15/3/2022).

Apalagi, sambungnya, kecenderungan masyarakat Indonesia ingin memiliki sosok pemimpin yang merupakan antitesa dari yang sudah menjabat.

"Dulu Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dikenal cukup eksklusif dan elitis akhirnya masyarakat menjatuhkan pilihan ke sosok Pak Jokowi yang dinilai sebagai antitesa SBY, Jokowi dikenal sederhana dan merakyat. Jadi tidak menutup kemungkinan Pak Prabowo akan menjadi pilihan selanjutnya karena dinilai punya karakter kuat dan tegas. Ini terpotret dari beragam hasil survei yang menempatkan Pak Prabowo sebagai jawara," paparnya.

Selain itu, Surya juga menjelaskan bahwa dinamika politik global cukup memengaruhi ekspektasi masyarakat terkait figur seperti apa kedepan yang memimpin Indonesia. Terlebih, saat ini konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tengah meletus dan berpengaruh terhadap situasi dunia internasional.

"Hari ini arus informasi di penjuru dunia mudah diakses masyarakat. Ini tentunya cukup berpengaruh dalam hal membangun persepsi publik terkait sosok seperti apa yang mampu menjawab persoalan Indonesia di kancah politik global, apalagi mencuatnya perang Ukraina versus Rusia. Peristiwa ini menjadi catatan masyarakat untuk kemudian menilai sosok yang pantas menahkodai Indonesia," jelasnya.

Sebagai Menteri Pertahanan, sepak terjang Prabowo memang sudah cukup banyak memberikan kontribusi, khususnya di bidang pertahanan dan militer negara. Yang terbaru, Prabowo bahkan baru saja berkunjung ke Arab Saudi untuk menghadiri The International Institute for Strategic Studies (IISS) Riyadh Defense Forum 2022 di Riyadh, Sabtu (5/3/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga sempat menemui Putra Mahkota Arab Saudi Khalid bin Salman guna membahas upaya memperkuat kerja sama pertahanan dan militer antara Indonesia dan Arab Saudi. Terlebih, saat ini perang Rusia-Ukraina masih berkecamuk dan berpotensi memengaruhi situasi global.

Tak hanya mengunjungi Arab Saudi, Prabowo juga baru saja mengunjungi Yunani untuk membahas hal serupa. Di sana, dia menemui Menteri Pertahanan Nasional Yunani Nikolaos Panagiotopoulos di kota Athena. Pembahasan dalam pembicaraan bilateral antara kedua Menhan itu mencakup bidang kerja sama pertahanan bilateral, pendidikan dan pelatihan, serta alutsista.

Adapun saat di Yunani, Prabowo menunjukan sikap tegas terkait posisi Indonesia terkait konflik Rusia-Ukraina. Dia menyatakan, Indonesia mendesak kedua belah pihak untuk melakukan upaya berdialog demi terwujudnya perdamaian. Prabowo menuturkan kalau Indonesia memiliki harapan supaya perang bisa berakhir dengan damai.

“Kami mendesak semua pihak dalam situasi Ukraina untuk segera memulai dialog damai dan menyelesaikan masalah. Kami berharap dan berdoa untuk hasil damai dalam krisis di Ukraina,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022).

Bahkan, dalam proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Ukraina, Prabowo disebut memilik peran besar dengan melakukan kontak rutin dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Hal ini membantu Indonesia berhasil memulangkan 80 WNI dengan aman. 

Meskipun Prabowo mengharapkan perdamaian, namun dengan tegas pula Prabowo menyatakan jika suatu negara menghendaki perdamaian maka juga harus bersiap untuk perang. Hal ini yang memotivasi Prabowo untuk memperkuat pertahana militer RI hingga saat ini.

Prabowo bahkan menyatakan dalam 24 bulan ke depan, RI akan memiliki angkatan laut yang sangat kuat di Asia Tenggara dengan memiliki kemungkinan 50 kapal perang siap tempur.

“Kalau kau menghendaki perdamaian bersiaplah untuk perang,” tegas Prabowo dilansir dari akun Instagram-nya, dikutip Rabu (16/3/2022).

“Kita tidak mau perang. Kita menghindari perang. Perang itu jahat. Tapi kalau kita tidak siap, kita justru akan diinjak-injak,” pungkasnya.

Diketahui memang sejauh dirinya menjabat menjadi Menteri Pertahanan Jokowi, Prabowo sangat gencar dalam melakukan berbagai upaya guna memperkuat sektor pertahanan Indonesia. Dari sekian kebijakannya tersebut bahkan kerap dipuji oleh berbagai pihak karena dinilai progresif. Hal ini juga yang menjadikannya sebagai menteri terbaik dan disukai oleh banyak masyarakat, serta kokoh bertahan sebagai kandidat capres teratas.

Baca Juga: Prabowo Subianto Temui Menhan Yunani, Bahas Keja Sama Pertahanan

Terkait

Terpopuler

Terkini