Waketum MUI Kritik Logo Halal Bikinan Kemenag, Lagi-lagi Kaligrafinya Jadi Sorotan: Saya yang Mengerti Huruf Arab Saja Nggak….

Waketum  MUI Kritik Logo Halal Bikinan Kemenag, Lagi-lagi Kaligrafinya Jadi Sorotan: Saya yang Mengerti Huruf Arab Saja Nggak…. Kredit Foto: Kemenag.go.id

Logo halal bikinan Kementerian Agama masih terus disorot publik, logo baru itu banyak dikritik berbagai kalangan, salah satunya adalah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, Jawa Barat,  Syamsul Yaqin.

Sama seperti sejumlah pengkritik sebelumnya, Syamsul juga menyorot kaligrafi Arab yang  bertulisan ‘halal’ dalam logo baru itu.

Menurut Syamsul, tulisan Arab dalam logo memang sepintas tidak terlihat dengan jelas, bahkan mereka yang mengerti abjad Arab saja tidak bisa langsung menangkap tulisan tersebut. Untuk membaca tulisan itu, kata dia, logo itu memang harus benar - benar diperhatikan dengan saksama.

Baca Juga: Sebut Rizieq Shihab Mulai Kurang Ajar Dalam Penjara, Habib Kribo: Anda Siapa? Hanya Besar Mulut!

"Saya saja yang bisa dan mengerti huruf Arab sepintas tidak langsung tahu kalau itu tulisan halal, tetapi harus memperhatikan lekukan demi lekukan, huruf demi huruf, baru kemudian tahu itu tulisannya halal," kata dia kepada wartawan Jumat (18/3/2022).

Lantaran kaligrafi Arab itu banyak disorot masyarakat dan menui kritik, Syamsul berharap Kementerian Agama bisa merevisi logo tersebut, dia yakin pemerintah mau menerima masukan dari masyarakat

"Kalau memang tulisannya dianggap kurang jelas, bisa saja masyarakat meminta untuk diperjelas. Pemerintah kita kan baik dan mau menerima masukan," tuturnya. 

Adapun logo itu dibuat untuk menggantikan logo yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipakai selama ini. Selain kaligrafi, bentuk logo yang menyerupai gunung dalam pewayangan itu juga tak luput dari kritik keras, banyak yang menilai bentuk logo baru itu tidak mencerminkan budaya nasional. 

Bentuk gunung dalam pewayangan yang diaplikasikan dalam logo baru itu dinilai terlampau Jawa Sentris, selain  itu warna ungu yang mencolok pada logo baru itu juga banyak dikritik, warna itu dinilai tidak mencerminkan keislaman, seharusnya menggunakan warna hijau sebagaimana yang dipakai pada logo terdahulu, warna itu disebut lebih identik dengan umat Muslim

Baca Juga: Kontroversi Pendeta Saifuddin Nggak Ada Habisnya, Setelah Minta Revisi Alquran Kini Sebut Naik Haji Bikin Indonesia Miskin, Astaghfirullah!

Kementerian Agama sendiri telah memberi penjelasan secara terperinci mengenai alasan menggunakan logo baru dengan bentuk dan warna tersebut,  bentuk gunung disebut melambangkan budaya nasional, sebab  wayang telah diakui dunia internasional sebagai warisan budaya nasional.

Terkait

Terpopuler

Terkini