Munculnya logo halal baru dari Kementerian Agama tidak hanya sekadar perubahan logo, melainkan melebar ke sertifikat halal. Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), berpendapat sertifikat halal tidak masuk akal jika diterapkan di Indonesia.
"Sertifikat halal saya setuju saja, ada banyak dana masuk dari sertifikat halal. Cuma kan gak masuk akal," kata Cak Nun dalam satu acara.
Cak Nun menganalogikan 90 persen yang melewati jalan raya di Kuala Lumpur dan Tokyo adalah mobil. Karena itu dibuat peraturan jika motor harus menyalakan lampu agar terlihat. "Kalo ada motor bahaya. Maka harus menyalakan lampu jadi biar gak ada kecelakaan," kata Cak Nun.
Sementara di Indonesia motor banyak dan mayoritas. "Ngapain dinyalakan lampunya. Harusnya kan yang minoritas (mobil) yang menyalakan lampu," ucap Cak Nun.
Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.