Kemunculan pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika tak luput dari sorotan Pakar Telematika Roy Suryo.
Ia pun memberikan komentar mengenai ritual Rara soal mengusir hujan saat ajang MotoGP.
Baca Juga: Ribut-ribut soal Pawang Hujan, Dengerin Nih! Hujan Berhenti Bukan Karena Mbak Rara, Tapi...
Menurutnya, ritual tersebut bukan untuk dipertontokan. Meski, ia mengaku bahwa ritual seperti itu memang ada.
"Saya lahir di lingkungan yang tidak asing dengan Adat dan Budaya Adiluhung, Soal "Ritual" memang ada, tetapi tidak untuk dipertontonkan Vulgar dan terkesan "menantang" Kehendak Allah SWT begini," ujar dia dari Twitter @KRMTRoySuryo2 yang dikutip populis.id pada Selasa (22/3/2022).
"Namanya Pawang sukses kalau dari awal Tidak Hujan, kalau sudah 1 jam ya InsyaaAllah REDA," ujarnya.
Sebelumnya, Rara sang pawang hujan menjadi viral di media sosial karena dinilai berhasil mengendalikan hujan saat perhelatan MotoGP. Kejadian ini pun mendapat sorotan dari politisi PSI Tsamara Amany Alatas.
"Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita," kata Tsamara dari Twitter @TsamaraDKI.
Menurutnya, pawang hujan ini merupakan budaya dan memiliki tradisi sendiri di Indonesia.
"Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," katanya.
Saya lahir di lingkungan yg tdk asing dgn Adat & Budaya Adiluhung,
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) March 20, 2022
Soal "Ritual" memang ada, tetapi TIDAK utk DIPERTONTONKAN Vulgar & terkesan "menantang" Kehendak Allah SWT begini.
Namanya Pawang SUKSES kalau dari AWAL Tidak Hujan, kalau sdh 1 JAM ya InsyaaAllah REDA.
AMBYAR pic.twitter.com/rCDZhd29Sp