Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi melontarkan kritik terhadap rencana kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang bakal kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang disebut menista agama Islam karena dianggap membandingkan azan dan gonggongan anjing.
Menurut Eko kelompok pimpinan Slamet Maarif itu memang paling hobi mencap orang lain menista agama Islam tanpa mencari tahu akar masalah yang sebenarnya.
“Dikit dikit, penistaan. Dikit dikit penistaan. Inikah yang disebut penisphobia?” kata Eko Kuntadhi melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (24/3/2022).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PA 212 masih belum menyerah menuntut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait kasus azan dan gonggongan anjing. PA 212 berencana kembali menggelar aksi unjuk rasa menuntut Yaqut segera diadili karena dianggap menista agama Islam.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, rencananya aksi unjuk rasa itu bakal digelar di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat ( 25/3/2022) mendatang.
“Tuntutannya Tangkap dan penjarakan penista Agama Yaqut,” kata Slamet Maarif kepada wartawan Rabu (23/3/2022).
Selain mendesak Menag Yaqut segera ditangkap, PA 212 juga meminta pemerintah tidak lepas tangan atas berbagai kasus penistaan agama yang dilakukan sejumlah tokoh lainnya seperti Pendeta Saifuddin Ibrahim hingga pegiat media sosial Abu Janda yang juga sempat diperkarakan atas dugaan penistaan agama.
“Saifuddin, Abu Janda dan lainnya. Bersihkan Istana dari buzzer penghina agama dan ulama,” tegas Slamet Maarif.
Slamet mengku sekarang ini pihaknya tengah mengurus administrasi izin keramain untuk menggelar aksi massa itu. Dia mengatakan jumlah massa yang bakal mengikuti aksi demonstrasi kali ini sampai ribuan orang, namun demikian dia tidak menjelaskan secara terperinci jumlah massa yang bakal hadir dalam aksi unjuk rasa kali ini.
“Jadi kami minta kepolisian untuk profesional, adil, menerima laporan yang kami berikan sekaligus memproses laporan yang masuk kepada Menteri Agama,” tuntasnya.