'Pilpres Masih Lama, Jangan Ganggu Anies-Sandi Dulu...'

'Pilpres Masih Lama, Jangan Ganggu Anies-Sandi Dulu...' Kredit Foto: Instagram/Habiburokhman

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman merespon adanya kabar parpol yang ingin menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024.

Habiburokhman mengatakan bahwa pemilu dan pencalonan presiden masih lama, tiga tahun lagi. Saat ini justru yang harus difokuskan permasalahan pandemi yang belum usai.

“Agak risih kita bicara soal Pemilu dan pencapresan di saat pandemi masih belum reda,” ujar Habiburokhman yang dikutip pada Sabtu (18/9/2021).

Baca Juga: Disebut-sebut Ingin Duetkan Anies-Sandi, PKS: Hanya Dinamika, Bukan Keinginan...

Apalagi, menurutnya, Anies dan Sandi saat ini masih sebagai pejabat aktif. Di mana Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan sedang merampungkan programnya di DKI Jakarta. Sementara Sandiaga Uno yang mengemban amanah sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Pemilu 2024 masih lama, kedua orang tersebut juga sedang mengemban amanah sebagai pejabat publik,” ujarnya.

Kata dia, saat ini semua pihak baik pemerintah maupun legislatif tengah fokus menangani pandemi dan krisis. Maka, bukan waktu yang tepat untuk bicara Pemilu dan Pilpres.

“Lebih baik biarkan mereka konsentrasi menjalankan tugas di masa pandemi ini, jangan kita ganggu dengan spekulasi-spekulasi soal capres cawapres,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyebut pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai sebuah keniscayaan pada Pilpres 2024 mendatang.

Meski Syaikhu menilai Anies-Sandi sebuah keniscayaan, bukan berarti PKS bakal mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno seperti di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sejauh ini PKS masih mencari sosok yang tepat untuk diusung di Pilpres 2024.

Baca Juga: Bang Sandi Jangan Mau Terkecoh Sama PKS, Masa Depan Politikmu Akan Buruk Nanti!

"Duet Anies-Sandi adalah sebuah keniscayaan. Namun saya tetap memandang, masih berjalan dinamis. Jadi komunikasi terus kami bangun, semoga ke depan sudah bisa kami dapatkan," ujarnya.

Syaikhu juga mengatakan PKS masih membutuhkan rekan koalisi jika ingin mengusung capres-cawapres. Suara parlemen PKS saat ini hanya 8,2 persen, sementara syarat mengusung capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover