Kedatangan Ustaz Firanda Andirja Abidin di tablig akbar dan silaturahmi dengan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mendapat penolakan keras. Penolakan itu datang dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Andi Hasbi Gani, mengatakan, penolakan itu didasari dengan anggapan bahwa Ustaz Firanda sebagai penceramah radikal.
"Iya benar, kami sudah serukan untuk menolak kehadiran Ustaz Firanda Andirja di Kabupaten Wajo karena berpotensi terjadinya gesekan di masyarakat," kata Andi Hasbi saat dimintai konfirmasi, Jumat (25/3).
Menurut Hasbi, rekam jejak Firanda Andirja sebagai penceramah sangat bertolak belakang dengan tradisi dan cara pandang masyarakat Kabupaten Wajo yang dikenal sebagai Kota Santri.
"Ustaz Firanda terindikasi ustaz radikal, sementara Wajo itu lumbung pesantren, kota santri. Gudangnya Ulama dengan karakter Nahdliyyin pasti akan memunculkan riak-riak dan Konflik di tengah masyarakat," katanya.
Hasbi juga menegaskan, jika Ustad Firanda keras dalam berdakwah dan hampir semua praktik keagamaan dikafirkan dan disalahkan sehingga kedatangan Ustaz Firanda dianggap dapat menimbulkan konflik.
Lihat Sumber Artikel di Viva Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Viva.