Bus TransJakarta kembali kecelakaan pada Kamis (24/3). Bus menabrak Mitsubishi Xpander dan truk pengangkut galon air mineral di Tol Jagorawi. Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan Transjakarta.
Sejak Januari sudah terjadi 18 kecelakaan. Dari kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dunia, tiga orang luka berat, dan tujuh luka ringan serta menimbulkan kerugian materil.
Menanggapi rentetan kecelakaan Tarnsjakarta, Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, kecelakaan bus Transjakarta tersebut disebabkan oleh pramudi atau sopirnya yang gampang mengantuk.
Baca Juga: Aksi Bela Islam 2503, Pasukan PA 212 Cs Bawa Poster Foto Menag Yaqut Digigit Anjing!
Kondisi itu, kata Riza, karena jalur bus (busway) yang lurus sehingga membuat si pengemudi mengalami kebosanan.
"Sehingga pramudinya cepat mengantuk dan sebagainya," kata Riza di Balai Kota, Jumat (25/3).
Dan kecelakaan yang kembali terjadi, menurut politisi Partai Gerindra ini, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR).
Riza menjelaskan, untuk mengantisipasi kecelakaan, pihaknya sudah bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT akan mengevaluasi dan memberikan rekomendasi agar Transjakarta melakukan perbaikan.
“Terus dilakukan perbaikan-perbaikan terkait struktur Transjakarta, personalia, manajemen, dan lain-lain," tuturnya.
Riza pun meminta, pihak Transjakarta untuk memberi perhatian lebih mulai dari rekrutmen, kesehatan, kesejahteraan, serta kemampuannya dalam mengemudi.
“Supaya tidak lagi terjadi kecelakaan di antaranya disebabkan karena human error," ujarnya.
Terlebih, menurut Riza, bus Transjakarta berbeda dengan bus lainnya. Selain lebih besar dari bus pada umumnya, Transjakarta memiliki jalur sendiri dan kelengkapan atau fitur yang tak ada di bus biasa.
Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.