Pendeta Saifuddin Ibrahim mendapat kritik keras dari Jozeph Paul Zhang pelaku penistaan agama Islam yang sempat bikin heboh Indonesia tahun lalu. Menurut Jozeph Paul Zhang, Saifuddin kini berubah drastis, dia tidak seperti Saifuddin yang ia kenal sebelumnya.
Dia bahkan mengatakan, Saifuddin saat ini jauh lebih mementingkan uang, padahal dulunya Saifuddin adalah pemuka agama yang taat dan tidak peduli harta.
Menurut Jozeph Paul Zhang kelakuan Saifuddin itu berubah sejak dirinya dijebloskan ke penjara pada 2017 silam atas kasus penistaan agama.
"Cinta uang itu mulai bergeser pelayanannya (ke jemaat). Saran nasihat saya yang lain ke Saifuddin, hati-hati dengan uang, jangan cinta uang, begitu hatimu melekat pada uang kelihatannya kamu pandai tapi semua pintu jadi tertutup," kata Jozeph Paul Zhang dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube pribadinya Jumat (25/3/2022).
Tidak hanya itu, Jozeph Paul Zhang juga mengatakan, Saifuddin setelah keluar penjara memang terlibat berbagai masalah, ada banyak skandal yang turut serta menyeret namanya, kendati mengaku Saifuddin punya banyak masalah, tetapi Jozeph Paul Zhang enggan untuk memberikan satu persatu.
“Hati-hati Saifuddin dengan banyak skandal yang diceritakan ke saya. Kau memang bukan yang dulu lagi, kau bukan yang dulu lagi, di mana cintamu sayang, di mana kasihmu," sindir Paul Zhang dengan menyanyikan lirik sebuah lagi lawas.
Sekedar mengingatkan, Saifuddin belakangan ini terus membuat gaduh dengan melontarkan berbagai pernyataan kontroversial, salah satunya menuding ada 300 ayat Alquran yang mengajarkan hal yang berbau radikalisme, dia bahkan tak segan meminta Pemerintah melalui Kementerian Agama merevisi Alquran dengan menghapus ratusan ayat itu.
Pernyataan Saifuddin saat ini tengah diselidiki pihak kepolisian karena dianggap menista agama Islam. Polisi bahkan menaikan status kasus ini ke tahap penyidikan. Saifuddin kekinian diketahui menetap di Amerika Serikat, polisi sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tidak hanya itu polisi juga mempertimbangkan untuk menjemput paksa Saifuddin dari tempat tinggalnya di Amerika.