Singgung Jokowi soal Barang Impor, Bhima: Ada Gesit dan Esemka, Pakai Dululah Jadi Kendaraan Dinas Kepresidenan

Singgung Jokowi soal Barang Impor, Bhima: Ada Gesit dan Esemka, Pakai Dululah Jadi Kendaraan Dinas Kepresidenan Kredit Foto: Viva

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti pernyataan Presiden Jokowi terkait banyaknya barang impor yang digunakan lembaga negara.

Menurut Bhima, Presiden Jokowi seharusnya tidak hanya mengajak untuk menggunakan barang lokal atau produk Indonesia, tetapi harus memberikan contoh nyata agar bisa diikuti langsung oleh rakyat.

Seperti diketahui, Jokowi mengeluhkan instansi pemerintah yang tidak menggunakan produk dalam negeri. Pernyataan tersebut belakangan menuai kritik publik, bahkan ada yang meminta Jokowi untuk memberikan contoh nyata dan tidak sebatas retorika belaka.

Baca Juga: Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet, PDIP Sindir Menteri Jokowi yang Ambisi Nyapres 2024

Lebih lanjut, Bhima pun mengambil contoh di bidang otomotif. Dia mengatakan, ada dua produk dalam negeri yang perlu didukung produksinya oleh pemerintah, yaitu motor Gesit dan mobil Esemka.

"Ada Gesit, ada Esemka, pakai dulu lah jadi kendaraan dinas kepresidenan, kendaraan dinas kementerian atau lembaga sampai kepala daerah. ASN-nya sudah (harus) pakai Gesit dan Esemka," ujar Bhima dalam wawancara di TVOne dikutip Populis.id, Minggu (27/3/2022).

Bhima juga menjelaskan bahwa langkah nyata jauh lebih penting daripada retorika. Sebab, ada ironi yang terus terjadi di negeri ini. Seperti keinginan pemerintah agar UMKM melakukan ekspor. Padahal di dalam negeri saja barang mereka tidak pernah diberi kesempatan tampil.

Baca Juga: Oh! Ternyata Ini Lho Barang Impor yang Bikin Jokowi Jengkel, Ada Alat Tulis Sampai Seragam TNI-Polri

"Ini barang berkualitas tinggi, tapi pemerintah tidak mau jadikan sebagai barang dan jasa mereka. Ironi seperti ini yang harus dipatahkan. Jangan hanya marah atau kesel atau curhat,” tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya pada instansi pemerintah yang banyak membelanjakan anggaran untuk produk impor ketimbang produk lokal.

"Cek yang terjadi, sedih saya, belinya barang-barang impor semua. Padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa dengan anggaran modal pusat itu Rp 526 triliun, daerah Rp 535 triliun, BUMN Rp 420 triliun," kata dia, saat acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia disiarkan secara daring, Jumat (25/3/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Jokowi Jengkel Gegara Anggaran Dipakai Beli Barang Impor, Refly Harun: Jangan-jangan Banyak Disabotase..

"Kalau ini dibelokkan ke dalam negeri, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau kita tidak lakukan, bodoh banget kita ini," lanjutnya.

Adapun barang-barang yang disebut Jokowi banyak diimpor dari luar negeri adalah CCTV, seragam serta sepatu tentara dan polri, sejumlah alat kesehatan, traktor, kursi dan laptop.

Terkait

Terpopuler

Terkini