OPM Klaim Bertanggungjawab atas Penyerangan Pos Marinir hingga Tewaskan Dua Prajurit TNI di Nduga

OPM Klaim Bertanggungjawab atas Penyerangan Pos Marinir hingga Tewaskan Dua Prajurit TNI di Nduga Kredit Foto: Instagram/damiell_w_purba

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM mengeklaim bertanggungjawab atas peristiwa penyerangan Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.

Mereka memastikan tidak akan berkompromi dengan pihak manapun terkait program pembangunan di Kabupaten Nduga yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

Panglima Kodap III TPNPB-OPM, Brigjen Egianus Kogeya, mengatakan serangan ini dilakukan bertepatan dengan HUT TPNPB-OPM yang ke-51.

Baca Juga: KKB Serang Pos Marinir di Nduga Papua, Komandan Pleton Gugur dan 9 Prajurit Terluka

"Saya siap bertanggungjawab atas penembakan di ujung bandara, belakang kantor perikanan ibu kota Kabupaten Nduga, Papua," kata Egianus kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).

Bersamaan dengan itu, TPNPB-OPM juga mendesak pemerintah Indonesia membuka akses bagi jurnalis internasional dan tim pencari fakta ke Tanah Papua.

Sekaligus menyatakan sikap menolak terhadap upaya dialog damai dengan pemerintah Indonesia jika tanpa peran serta Persatuan Bangsa Bangsa atau PBB.

"Kami minta PBB mengutus intervensi Dewan Keaman PBB di tanah Papua karena kejahatan kemanusiaan oleh pemerintah kolonial Republik Indonesia terhadap orang asli Papua semakin nyata," katanya.

Baca Juga: Tolak Laporan Haris Azhar Soal Dugaan Gratifikasi Luhut di Bisnis Tambang Papua, Begini Alasan Polda Metro

Korban meninggal dunia akibat serangan TPNPB-OPM di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua bertambah. Satu prajurit atas nama Pratu Mar Wilson Anderson dilaporkan meninggal dunia setelah sebelumnya kritis.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Chandra Kurniawan menyebut total korban meninggal dunia akibat serangan ini berjumlah dua orang. Satu prajurit atas Letda Mar Moh. Iqbal telah lebih dulu dilaporkan meninggal dunia.

"Almarhum Pratu Mar Wilson sebelumnya telah mendapatkan penanganan medis dari Dokter Satgas, namun tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," kata Chandra kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).

Chandra menyebut kedua jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Mimika. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.

Baca Juga: Gak Nyangka, Selama Ini Panglima TNI Dibohongi Terkait Gugurnya Tiga Prajurit di Papua, Ternyata...

"Kedua korban yang meninggal dunia saat ini telah berada di RSUD Mimika untuk dilaksanakan pemulasaran," katanya.

Sedangkan, lanjut Chandra, enam korban luka berat lainnya telah dilarikan ke IRD RSUD Mimika. Mereka masing-masing berinisial Serda RF, BP, EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan LH.

"Dua orang yang luka ringan Pratu RS dan DS masih berada di Kenyam Kab. Nduga," ungkapnya.

"Untuk Alm Pratu Wilson Anderson, juga direncanakan pada hari Senin (28/3) akan dilaksanakan upacara pelepasan jenazah dan diberangkatkan ke rumah duka menggunakan pesawat udara transit di Makassar-Surabaya, kemudian menuju di Kupang," pungkas Candra.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover