Pakar komunikasi politik Hendri Satrio menyoroti sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencak-mencak setelah mengetahui banyak kementerian lembaga dan pemerintah daerah masih doyan belanja produk impor.
Menurut Hendri, Jokowi memiliki ciri khas tersendiri apabila pencitraannya sedang terganggu. Kemarahan presiden dihadapan para menteri itu bisa disebut sebagai bagian dari orkestra yang dimainkan oleh Jokowi untuk memuluskan pencitraannya kembali.
"Yang perlu kita pahami, orkestra Pak Jokowi ya seperti ini kalau lagi pencitraannya terganggu, ini kan lagi terganggu karena penundaan pemilu nih, apa yang dia lakukan, ya blusukan ke NTT, di elu-elukan, habis itu dikumpulin menteri terus dia marah-marah," kata Hensat kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).
Saat marah-marah, Jokowi juga sempat menyinggung soal reshuffle kabinet di hadapan para menteri.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut menduga hal ini ada kaitannya dengan wacana jabatan tiga periode maupun penundaan pemilu yang mendapat banyak penolakan.
"Itu kan dramaturginya Pak Jokowi ya begitu itu, nanti ini sudah selesai dia bikin apalagi. Yang jelas kan dia ini lagi mentok terus, tiga periode gagal, penundaan pemilu gagal," ungkapnya.
Seperti diketahui, Jokowi meluapkan kekesalannya terkait masalah impor saat memberikan arahan dihadapan para menteri, pemerintah daerah dan direksi BUMN saat acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali dan disiarkan secara daring pada Jumat (25/3/2022).
Baca Juga: Jokowi Marah Besar! Menteri Yang Suka Impor Barang Wajib Hati-Hati
"Saya sedih. Belinya barang-barang impor semua. Padahal, kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp 526 triliun. Kemudian untuk daerah anggarannya Rp 535 triliun. Lebih gede daerah," ucapnya.
"Kementerian, sama saja. Tapi itu bagian saya itu, reshuffle. Sudah saya itu kayak gini nggak bisa jalan," sambung Jokowi.