Belai-belain Sampai Impor, BPN Minta Warga Nggak Usah Panik, Kebutuhan Pokok di Bulan Ramadhan Dijamin Berlimpah

Belai-belain Sampai Impor, BPN Minta Warga Nggak Usah Panik, Kebutuhan Pokok di Bulan Ramadhan Dijamin Berlimpah Kredit Foto: Taufik Idharudin

Sekretaris Badan Pangan Nasional (BPN) Sarwo Edhy memastikan persediaan bahan pokok akan tercukupi hingga Desember 2022. Maka, untuk memasuki bulan Ramadhan tahun ini, ia menilai masyarakat tak perlu khawatir kelangkaan bahan pokok.

Sembilan bahan pokok tersebut antara lain adalah beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras dan gula konsumsi.

Baca Juga: Masuk Ramadhan, PKS: Pemerintah Jangan Kalah Sama Kartel Pangan, Harus Jamin Kebutuhan Warga!

"Neraca pangan secara prognosa dari Januari-Desember 2022 aman, termasuk nanti masuk ke bulan Ramadhan juga aman. Beras, jagung, cabai, daging unggas dan sebagainya aman," katanya di Jakarta pada Kamis (31/03/2022).

Namun demikian, ia menilai tetap ada bahan pokok yang perlu impor karena memang ketersediaan di dalam negeri lebih rendah dengan kebutuhan. Misalnya kedelai, daging sapi, bawang dan gula konsumsi.

"Rencana impor bawang putih mencapai 606.377 ton, impor daging sapi mencapai 193.223 ton, dan impor gula konsumsi sebesar 1,04 juta ton. Kedelai kita 90 persen juga masih impor," tuturnya.

Khusus kedelai, ia mengungkapkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian (Kementan) akan memperluas lahan pertanian kedelai dalam negeri. Hal ini agar negara bisa menekan angka impor yang sangat besar.

"Pemerintah melalui Kementan untuk lebih memperluas pertanian kedelai sehingga produksi kedelai dalam negeri bisa meningkat dan mengurangi impor secara bertahap," sebut dia.

Ia juga membantah jika pemerintah suka impor dari luar negeri. Sarwo menekankan bahwa impor dilakukan ketika ketersediaan bahan di Indonesia kurang dari yang dibutuhkan masyarakat. 

Baca Juga: Pergerakan Bekas Anggota HTI dan FPI Dibongkar Menag Yaqut: Mereka Masih Berkeliaran, Masih Bergerak dengan Cara Mereka!

"Kita bukan suka impor, kita impor karena memang ketersedian bahan pokok di dalam negeri kurang. Kita tetap mengoptimalkan ketersediaan di dalam negeri dulu," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini