Dia mengingatkan semua pihak bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama-sama pascapandemi Covid-19.
"Seluruh daya, waktu, pikiran, tenaga dan kerja bersama perlu diarahkan ke tindakan-tindakan untuk bersama-sama mengendalikan pandemi dan menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah terkait masalah kesehatan masyarakat untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih sehat," ucapnya.
Selanjutnya pekerjaan rumah lainnya, antara lain kekerdilan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurunkan prevalensi penyakit seperti diabetes dan hipertensi yang akan banyak berdampak negatif bagi masyarakat dengan usia lanjut, serta penyakit-penyakit menular seperti tuberkulosis, malaria, HIV.
Oleh karena itu, Menkes Budi berharap permasalahan pemecatan Terawan bisa segera diatasi dengan baik. Dia juga tidak ingin terjadi perselisihan akibat masalah pemecatan Terawan dari keanggotaan IDI.
"Sekaranglah saatnya rekan-rekan sekalian untuk memfokuskan energi, waktu dan perhatian kita untuk membangun sistem kesehatan Indonesia yang lebih baik demi generasi-generasi setelah kita," ungkap dia.
Dia menuturkan semangat kerja sama dan membuka ruang untuk diskusi perlu terus dipertahankan untuk mencapai tujuan Indonesia yang jauh lebih sehat di masa depan dibandingkan saat ini.
"Mari kita kembali bekerja membangun Indonesia yang lebih sehat," tandasnya.
Sebelumnya, hasil sidang khusus Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) memutuskan pemberhentian secara permanen mantan Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI.
Keputusan tersebut dibacakan dalam Muktamar Ke-31 IDI di Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (25/3).
Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Warta Ekonomi.