Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul memberikan sindiran balik pasca ketua umumnya Megawati Soekarnoputri mendapat sindiran keras oleh Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif.
Ruhut menilai wajar jika Megawati sering mendapat komentar keras atau sindiran karena keberhasilannya dalam memimpin PDIP yang saat ini menjadi partai pemenang pemilu dan pemilik elektabilitas tertinggi.
"Jadi saya buka dengan kata-kata, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup diatasnya, itulah Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum partai saya PDI Perjuangan. Karena di semua survey, PDI Perjuangan itu di atas 25 persen, walaupun tiap hari mereka fitnah," kata Ruhut saat dikonfirmasi Populis.id, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga: Ya Ampun! Gegara Migor, Megawati Jadi Didoain Slamet Maarif: Maklum Sudah Sepuh, Bentar Lagi Meninggal
Menurutnya, apa yang disarankan Megawati kepada emak-emak sudah sangat tepat. Sebab, kata dia, memang seharusnya semua orang menjaga pola makan sejak muda untuk memperoleh hidup yang lebih sehat.
Sehingga ada baiknya apabila mengolah makanan dengan cara merebus atau mengukus.
"Apa yang dikatakan Ibu Mega itu seratus, benar banget, kita bukan hanya tua, selagi muda juga harus waspada mengenai minyak, kan begitu," ujarnya.
Baca Juga: Gagal Kelola Negara, Pemerintahan Jokowi Cuma Seolah-Olah Bekerja Tapi Rakyat Menderita!
Lebih lanjut, Ruhut menanggapi santai cibiran dari pentolan 212 itu, bahkan ia memberi ledekan balik kepada Slamet Maarif.
Ia menyebut kelompok PA 212 yang sempat dipimpin oleh Slamet kini tidak lagi laku dalam menggalang dukungan dan semakin habis.
"Tapi kalau namanya kadrun barisan sakit hati, mana ada baiknya apa yang kami katakan, tapi nggak apa-apa, akar kami cukup kuat, yang ada mereka makin habis," ujarnya.
Baca Juga: Negara Tahu Diri Dong! Ngurus Harga Pangan dan BBM Saja Nggak Bisa, Masa Mau Terus Berkuasa?
Politisi yang kerap disapa Bang Poltak ini juga merasa tidak keberatan apabila Slamet Maarif Cs tak henti-hentinya menyindir Megawati Soekarnoputri.
"Iya nggak apa-apa, itu yang membuat kami tambah besar, karena rakyat semua tahu kalau mereka hanya omdo, omong doang. Anjing bergonggong kafilah berlalu," tukasnya.
Baca Juga: Megawati Galak di Era SBY Soal BLT Minyak Goreng, Kok Di Era Jokowi Diam?
Sebelumnya, dalam satu acara yang disiarkan melalui platform YouTube Slamet Maarif menyindir bahwa Megawati sudah berumur tua sehingga wajar apabila memberi saran untuk menghindari makanan yang berminyak.
“Udah tua nih, udah nggak makan gorengan, udah makan rebusan. Udah sakit-sakitan. Dikit lagi, mati. Ya, kita doain biar bertobatlah begitu,” imbuh Slamet Maarif sambil tertawa, dikutip dari berita Populis.id sebelumnya.
