Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan meja terjungkal yang dilakukan oleh salah satu anggota dewan.
Meja tersebut terbalik hingga kaca yang berada di atasnya pecah saat sidang paripurna DPRD Kuningan, Jawa Barat.
Baca Juga: Terlacak! Pendeta Saifuddin Diduga Aktif di Salah Satu Gereja AS, Ini Lokasinya!
Video itu beredar di berbagai platform media sosial dan menjadi sorotan. Salah satu netizen yang mengunggah adalah akun Instagram @andreli_48 pada Rabu (6/4/2022).
Pada keterangan postingannya, ia menulis, “Ada apa ini...? Rapat meja sampai terjungkir hingga kacanya pecah. Rapat Internal DPRD - kocok ulang AKD, Rabu (6/4/2022) siang, Kuningan.”
Dalam video itu, terlihat sidang paripurna yang dihentikan sebentar karena salah satu meja yang berada di paling depan terjungkal.
Sontak, beberapa orang langsung berdiri untuk membenahi meja tersebut seperti semula. Sayangnya, kaca yang ada di meja itu sudah pecah dan berserakan di lantai.[
Dilansir dari berbagai sumber, kejadian itu berlangsung dalam rapat internal perubahan Alat Kelengkaapan DPRD (AKD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Aksi banting meja itu terjadi saat proses pemilihan Anggota Badan Kehormatan (BK) yang diwakili oleh masing-masing utusan dari setiap fraksi.
Dalam rapat tersebut, muncul beberapa cara pemilihan BK, yaitu one man one vote atau sistem paket sebanyak lima orang.
Banyaknya anggota dewan yang memilih sistem paket membuat one man one vote tidak jadi dilakukan.
Proses pemilihan one man one vote itu sendiri diusulkan oleh DPRD Kuningan Fraksi Partai Gerindra.
Ketua DPRD Kuningan mengatakan, “Kita belum memutuskan opsi, makanya saya mempersilakan pendapat. Ini kan ruang demokrasi. Persoalan nanti hasilnya seperti apa, ya itu adalah kesepakatan.”
Saat pimpinan sidang ingin mengetuk palu untuk menentukan cara pemilihan BK, salah satu anggota fraksi Gerindra melakukan interupsi.
“Jangan ketuk palu dong, minta pendapat dulu. Tadi kan setiap fraksi diminta untuk mengusulkan nama, lalu buat apa kalau tidak dipilih jika harus pakai sistem paket itu,” tanya Ketua Fraksi Gerindra, Toto Tohari.
Ia menambahkan, Di situ kan istilahnya sistem paket tidak ada di Tatib. Kalau seperti ini, kita akan keluar, ayo keluar.”
Toto kemudian dan anggota Partai Gerindra lain kemudian walk out (WO) dari rapat. Namun, sebelum keluar, ia justru membanting meja di depannya.
Saat Toto dan yang lain keluar, Wakil Ketua DPRD Kuningan yang juga merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Kuningan, Dede Ismail, turun dari podium dan ikut meninggalkan ruangan sambil mengatakan, "Allahu Akbar."
Akibat kejadian itu, pimpinan sidang langsung menunda rapat. “Karena ada alat-alat berbahaya (pecahan kaca), maka sidang kami skor lima menit,” ujarnya sambil mengetuk palu.
Baca Juga: Soal Wacana Penundaan Pemilu, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Patuhi Perintah Jokowi
Postingan video @andreli_48 kemudian menimbulkan berbagai macam reaksi dari netizen. Namun, banyak dari mereka justru mengkritik aksi anggota dewan yang membanting meja.
“Yah kaca meja gw dipecahin,” kata @lianaab***.
“Itu nanti memperbaiki nya pakai uang rakyat ya???” tanya @engkosalekkosa***.
“Bisa gk sih kita sebagai pemilik barang tersebut melaporkan pelaku pengerusakan Fasilitas negara,” ujar @wep.wa***.
“Wah kaca 1m pecah dah,” tutur @devyju***.
“Pengadaan meja ntr berapa milyar lg dana nya,” pungkas @barak***.
Selain itu, masih ada berbagai macam komentar yang ditulis netizen untuk mengkritik aksi anggota dewan tersebut.