Isu Harga Gas LPG 3 Kg Dan Pertalite Naik Subsidi Bukan Lagi Ke Barang Tapi Ke Orang

Isu Harga Gas LPG 3 Kg Dan Pertalite Naik Subsidi Bukan Lagi Ke Barang Tapi Ke Orang Kredit Foto: Rakyat Merdeka

Sinyal kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) atau gas melon, yang selama ini disubsidi Pemerintah kian santer. Wacana ini seiring dengan kian mahalnya harga minyak dan gas di pasar global.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, kenaikan harga minyak dunia saat ini memang menambah beban subsidi negara, baik itu subsidi listrik, LPG maupun beban kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Tapi, Pemerintah tetap harus memberi napas kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka sebelum menaikkan harga,” kata Mamit kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Karena itu, lanjut Mamit, Pemerintah bisa mengalokasikan windfall yang didapatkan dari kenaikan harga komoditas untuk menambal beban subsidi. Ke depan, salah satu upaya agar LPG tidak jebol, yakni dengan melakukan subsidi tertutup.

“Jadi, tidak lagi subsidi kepada barang tapi kepada orang. Harus ada peraturan jelas terkait siapa saja yang berhak menggunakan,” usul Mamit.

Baca Juga: Di Hadapan Puan Maharani, Cak Nun: PDI Sudah Tidak Tepat Berjuang Lagi

Baca Juga: Dukung Demo Mahasiswa 11 April, Pentolan PA 212: Memang Rezim Ini Sudah Sangat Zalim dan Gagal, Sehingga...

Dengan makin berkembangnya informasi teknologi saat ini, lanjut Mamit, subsidi tertutup akan menjadi lebih mudah lagi ke ke depannya.

Dia mencontohkan aplikasi MyPertamina, bisa menjadi salah satu solusi untuk membuat ekosistem subsidi LPG 3 kilogram menjadi tepat sasaran.

Peneliti di Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengatakan, suka tidak suka kenaikan harga minyak global akibat perang Rusia-Ukraina, akan membuat Pertamina menaikkan harga Pertalite dan LPG.

Jika melihat komposisi LPG, mayoritas berasal dari impor, sehingga imbas kenaikan harga internasional langsung dirasakan oleh Pertamina.

Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover