Dari Amerika Serikat Pendeta Saifuddin Sedih Ade Armando Disiksa Sampe Bonyok: Kadrun Selama Baca 300 Ayat Itu Berani Walaupun...

Dari Amerika Serikat Pendeta Saifuddin Sedih Ade Armando Disiksa Sampe Bonyok: Kadrun Selama Baca 300 Ayat Itu Berani Walaupun... Kredit Foto: Taufik Idharudin

Disebut berada di Amerika Serikat, tersangka penistaan agama Pendeta Saifuddin Ibrahim ikut memberikan komentar atas pengeroyokan yang menimpa dosen Universitas Indonesia (UI)Ade Armando. Bagi Saifuddin, tindakan macam begitu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

"Miris dan sedih saya mendengar Ade Armando di siksa," katanya dikutip dari video yang diunggah kanal Youtube Saifuddin Ibrahim. "Saya sangat sedih sekali, dan geram hati saya, karena apa yang dilakukan Ade Armando selama ini adalah dia pejuang toleransi dan damai."

Dan kata sang pendeta, Ade itu adalah orang yang luar biasa, dan salah satu orang dengan pemikiran yang hebat. Ia pun kembali menyinggung Ade yang pernah membantah permintaannya untuk menghapuskan 300 ayat Al-Qur.'an. Baginya apa yang terjadi pada Ade adalah bukti nyata orang membaca 300 ayat yang dimaksudkannya akan berani berbuat kekerasan.

"Kadrun ini selama dia baca 300 ayat itu akan selalu memukul orang, menyiksa orang, menghina orang, dan berani mengatakannya, walaupun dia salah," ucap saifuddin.

Meski Ade pernah membantah narasi Saifuddin, sang pendeta pun mengaku tidak memusuhi dosen Universitas Indonesia tersebut. Bahkan, ia mengaku sering menyaksikan tayangan yang berisikan pendapat Ade Armando.

Sebelumnya Ade Armando dikeroyok massa hingga nyaris ditelanjangi di kawasan Gedung DPR, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Kasus Pendeta Saifuddin Masuk Tahap Penyidikan, Segini Jumlah Jaksa yang Diturunkan Kejaksaan Agung, Fantastis!

Merujuk pada beberapa video yang beredar di media sosial, Ade Armando mulanya terlihat di tengah kerumunan tengah terlibat adu mulut dengan salah seorang pendemo perempuan.

Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Warta Ekonomi.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini