Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengaku tidak terlalu mempermasalahkan tudingan yang dialamatkan untuk dirinya. Di mana dia disebut - sebut sebagai aktor di balik aksi unjuk rasa besar - besaran pada 11 April 2022 lalu. LaNyalla bilang jelas itu adalah fitnah keji.
LaNyalla mengatakan, dirinya tak mau ambil pusing dengan tudingan tersebut sebab dengan tuduhan seperti itu pamornya justru semakin naik. Namanya juga semakin dikenal berbagai lapisan masyarakat. Dengan demikian, dia mengaku akan lebih mudah mencalonkan diri menjadi Presiden.
“Sempat ramai di media sosial, saya dituduh sebagai otak di belakang demo mahasiswa. Alhamdulilah, karena dari dulu sudah sering difitnah. Tapi saya yakin, kalau difitnah itu malah akan menaikkan derajat kita. Siapa tahu dengan dituduh otak demo turunkan presiden, insyaallah nanti saya jadi presiden,” kata LaNyalla dalam sebuh diskusi virtual dikutip Sabtu (16/4/2022).
Dalam kesempatan itu, LaNyalla mengaku dirinya tidak mau menjadi oposisi ataupun pendukung pemerintah, dia mengatakan lebih tertarik menjadi negarawan yang dapat mengoreksi berbagai kebijakan pemerintah yang dirasa kurang menguntungkan masyarakat. Menjadi negarawan kata dia harus adil sejak dalam pikiran.
“Saya berusaha menyuarakan kebenaran. Karena kita harus berpikir ke depan, mewariskan demokrasi yang baik kepada anak cucu,” ujar LaNyalla menegaskan.
Hadir dalam acara itu para tokoh pejuang konstitusi antara lain M Hatta Taliwang (koordinator Grup Konstitusi), Siti Zuhro (peneliti senior BRIN), Brigjen TNI (Purn) Hidayat Poernomo (Ketua Umum Gerakan Bela Negara).
Mantan Dubes Indonesia untuk Polandia Hazairin Pohan, Prof Achmad Mubarok, Ichsanuddin Noorsy, Sayuti Asyathri, Ahmad Yani, M Jumhur Hidayat, Ali Hardi Kiai Demak, Bambang Wiwoho, Dr. Mulyadi, Eggy Sudjana dan beberapa tokoh serta komunitas emak-emak.