Pendeta kontroversial Saifuddin Ibrahim mengaku ingin menjadi seorang gubernur di Indonesia. Jika itu terjadi Saifuddin mengaku bakal memimpin suatu daerah dengan sungguh - sungguh.
Dia mengatakan dirinya tidak akan terlibat dalam politik praktis jika menjadi orang nomor satu salah satu provinsi di Indonesia. Sepanjang karirnya dia mengaku bakal bekerja keras untuk masyarakat.
“Tapi kalau diserahkan, saya akan melakukannya tanpa bermain kotor, tanpa bermain politik praktis. Saya tidak bermain politik praktis! karena politik praktis itu kotor,” kata Saifuddin dalam sebuah video yang diunggah di saluran YouTube pribadinya dengan judul ‘jangankan 3 periode, 300 tahun saya dukung Jokowi’ sebagaimana dikutip Populis.id Selasa (19/4/2022).
Lebih lanjut Saifuddin mengaku jika menjadi Gubernur dirinya juga tidak akan berperilaku koruptif, bahkan dia mengatakan seluruh gajinya bakal dipakai untuk kesejahteraan rakyat.
“Saya akan menjadi gubernur yang tidak seperakpun saya mencuri uang negara, bahkan saya berjanji seluruh gaji saya, saya kembalikan untuk kesejahteraan rakyat. Karena saya pasti dapat makan pasti dapat minum dari rakyat saya, orang yang memilih saya!,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui Saifuddin ditetapkan menjadi tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian yang menyinggung Sara setelah pendeta lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan mengambil jurusan Perbandingan Agama itu meminta Pemerintah lewat Kementerian Agama merevisi Alquran dengan menghapus 300 ayat suci karena menurutnya, ratusan ayat itu mengajarkan radikalisme.
Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Saifuddin alih - alih menyerahkan diri, dia justru terus membuat konten yang menyinggung Islam lewat kanal YouTubenya dari tempat persembunyiannya di Amerika Serikat.
Kekinian tempat tinggal Saifuddin di Amerika terlacak polisi, namun lagi - lagi Saifuddin ogah menyerahkan diri, dia justru memperdaya aparat dengan berpindah - pindah tempat tinggal dari satu kota ke kota lainnya.