Usul Presiden Jokowi Diberi Gelar Bapak Rekonsiliasi, Yang Ngomong Dari Partai...

Usul Presiden Jokowi Diberi Gelar Bapak Rekonsiliasi, Yang Ngomong Dari Partai... Kredit Foto: Puspa Perwitasari

Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg RI) dalam akun media sosialnya mengunggah berbagai julukan keenam presiden RI yang telah selesai menjabat.

Jelang berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusulkan agar Presiden Jokowi diberi gelar Bapak Rekonsiliasi.

Baca Juga: Ya Allah Bikin Lemes Dengarnya, Anak Buah Jokowi Bawa Kabar Tak Sedap Soal THR PNS, Simak Baik-Baik!

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menilai julukan tersebut perlu disematkan lantaran Jokowi dinilai telah berhasil merangkul lawan politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang telah diberikan kedudukan sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif di Kabinet Indonesia Maju.

Namun, Fahri menilai Jokowi masih perlu menuntaskan polarisasi yang terjadi di masyarakat akibat Pilpres 2019 lalu, yang hingga kini belum selesai.

"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi, sebab, kalau bisa, sebelum beliau turun, beliau menyatukan kembali negara kita yang agak terpecah di arus bawah," kata Fahri dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).

Baca Juga: Siarkan Kebohongan dan timbulkan Keonaran, Ferdinand Hutahaean Dibui 5 Bulan Penjara

Fahri menuturkan capaian fisik yang diraih Jokowi dalam pembangunan infrasktur yang masif bisa hilang, jika Indonesia tidak berhasil melakukan rekonsiliasi sesama anak bangsa, serta mengakhiri pembelahan dan polarisasi politik di masyarakat.

"Saya merasa bahwa semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," ujarnya.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini