Jokowi pun meminta, jajarannya tak lagi bicara soal penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Sikap tegas Jokowi ini ampuh. Sepekan terakhir, hampir tak ada lagi tokoh yang bicara penundaan pemilu dan 3 periode. Para menteri nurut apa kata Jokowi.
Namun, tidak bagi Cak Imin. Wakil Ketua DPR ini, masih nekat bicara soal penundaan Pemilu. Kali ini, Cak Imin menyampaikan usulan tersebut di acara Harlah PMII ke-62 yang digelar secara hybrid, di Gambir, Jakarta, pada Senin (18/4) malam.
Di acara ini, Ma'ruf ikut memberikan sambutan. Sebelum Ma’ruf pidato, Cak Imin pidato lebih dulu.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini, Cak Imin menyampaikan usulan tersebut dengan guyonan khas Nahdliyin, sebutan untuk warga NU.
Kata dia, usulan penundaan Pemilu yang dilontarkan Februari lalu itu, tiada lain dalam rangka menolong Kiai Ma'ruf, dan tentu saja menolong rakyat.
Imin bilang, rakyat pasti merasakan banyak kekurangan dari pemerintah dalam dua tahun terakhir ini.
Mau bagaimana lagi, anggaran habis terserap hanya untuk penanganan pandemi.
Di DPR juga sama. Kegiatan pertemuan dengan berbagai pihak tidak berlangsung karena anggaran DPR habis untuk penanganan pandemi.
Nah, dengan penundaan Pemilu itu, harapannya pemerintah bisa mengisi kekurangan 2 tahun yang habis untuk penanganan pandemi.
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pun, kata Imin, terlantar selama dua tahun.
"Kenapa menolong Kiai Ma'ruf? Supaya nanti di akhirat ditanya (malaikat kenapa) kurang ini, kurang itu. Alasannya, dua tahun pandemi nggak bisa apa-apa," kata Cak Imin, sambil melirik Ma'ruf yang duduk di kursi paling depan.
Hadirin tertawa mendengar omongan Cak Imin ini. Ma'ruf pun ikut tersenyum.
Cak Imin melanjutkan, wacana penundaan pemilu itu, hanya usul. Namanya usul, ya boleh diterima boleh ditolak.
"Usul diterima dan ditolak. Nggak perlu demo. Namanya usulan, kok pake demo. Ya usulan-usulan, apalagi demonya pake gebuk-gebukan kayak seperti itu," ungkapnya.
“Saya nggak ngotot. Saya hanya mengatakan itu usulan. Kalau PMII menolak, ya sami’na wa ato’na. Apalagi Pak Presiden sikapnya sudah jelas, sikapnya seperti itu. Namanya juga usaha," seloroh Cak Imin.
Mendengar itu, hadirin kembali tertawa. Setelah Cak Imin, giliran Ma’ruf yang maju ke podium. Sebelum berpidato yang serius, Ma'ruf lebih dulu membalas sambutan Cak Imin.
"Tadi pidato ketua Pembina (PMII) masih semangat, meskipun usulannya ditolak,” kata Ma’ruf sambil terkekeh.
Hadirin ikutan gerrr... Cak Imin juga ikut terbahak. Ma'ruf memuji semangat Cak Imin yang masih saja mewacanakan penundaan Pemilu.
Meski, kata dia, usulannya itu ditolak Presiden Jokowi dan banyak pihak. Termasuk oleh PMII sendiri. Kader yang dibinanya sendiri.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menyebut omongan Cak Imin dan Ma’ruf hanya guyonan. Jadi, ia minta publik tak perlu menanggapinya dengan serius.
"Ini kan tradisi kelakar dalam pertemuan-pertemuan atau jamuan acara di kalangan Nahdliyin. Biasa begitu itu," kata Masduki, tadi malam.
Memang, lanjut dia, pernyataan Cak Imin ini memiliki dimensi politik, karena statusnya yang juga ketum parpol.
Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.