Sebuah video yang memperlihatkan ulama KH Syukron Makmun menampar seorang pria berjaket loreng khas ormas Banser bikin geger jagat media sosial. Video berdurasi 0,30 menit itu diunggah akun twitter @Lelaki_5unyi.
Dalam keterangan unggahannya netizen ini menyebutkan, KH Syukron Makmun kesal dan sampai menampar anggota Banser tersebut lantaran lebih memilih menjaga dan mengamankan gereja ketimbang menjaga para pemuka agama Islam.
“KH. Syukron Makmun Tampar Seorang Banser Agar Jangan Jaga Gereja,” kata Netizen tersebut dikutip Populis.id Senin (25/4/2022).
Sebagaimana dilihat Populis.id, dalam video itu KH Syukron Makmun tampak sedang berbicara dengan seorang anak muda yang mengenakan jaket loreng khas Banser. Mereka dikelilingi sejumlah pria lain yang mengenakan baju koko dan sarung.
Sambil berbicara kepada pria tersebut, KH Syukron Makmun tampak beberapa kali mengelus pemuda di hadapannya. Semetara pria yang mengelilingi mereka tampak sungguh - sunguh menyimak omongan KH Syukron Makmun.
“Mestinya menjaga kiai, mestinya kamu itu di rumah saya tiap minggu, ini Banser ini yah,” ujar Kiai Syukron sambil terus mengelus pipi pria tersebut.
Namun kata KH Syukron Makmun, Banser yang seharusnya bertugas menjaga rumah kiai malah memilih menjaga rumah ibadah umat Kristiani dengan berbagai dalih.
“Tapi akhirnya Banser kiainya tidak dijaga, gereja dijaga,” katanya sembari menampar pria tersebut yang disambut tawa beberapa pria yang mengelilingi mereka.
Tidak sampai disitu, pria lainnya yang yang berada di lokasi yang juga diketahui sebagai anggota Banser juga juga kena semprot KH Syukron Makmun kena tamparan sang kiai dengan alasan yang sama. Lebih mementingkan menjaga gereja ketimbang menjaga kiai
“Akhirnya kiainya tidak dijaga, gereja yang dijaga,” kata KH Syukron.
Baca Juga: Menggelegar! Menag Yaqut Beri Peringatan Keras Buat Orang - orang Ini, Simak Baik-baik!
KH Syukron Makmun pun merasa omongannya itu benar lantaran Banser harusnya jaga kiai bukan malah menjaga gereja.
“Bagaimana? Bener kan yang saya ngomong. Ya iyah, suruh jaga kiai, malah gereja yang dijaga,” ujarnya.