Ternyata oh Ternyata, Megawati Bilang Malu Dapat Banyak Jabatan dari Jokowi Buat Sindir...

Ternyata oh Ternyata, Megawati Bilang Malu Dapat Banyak Jabatan dari Jokowi Buat Sindir... Kredit Foto: Taufik Idharudin

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedy Kurnia menilai ucapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang merasa malu dengan banyaknya jabatan dari Jokowi bisa ditafsirkan dari berbagai sisi. 

Misalnya bahwa ini bentuk sindirian terhadap adanya pihak yang diberikan jabatan oleh Jokowi, padahal bukan merupakan tokoh partai politik. Ia menilai Luhut Binsar Pandjaitan menjadi orang yang disindir Megawati.

"Soal banyaknya jabatan yang ia emban, bisa saja itu juga sindiran keras untuk tokoh lain yang seolah tidak malu menerima banyak jabatan padahal bukan ketua umum Parpol," katanya saat dihubungi Populis.id pada Selasa (26/04/2022).

Baca Juga: Pengamat: Menghukum Luhut dan Para Pengasong Perpanjang Jabatan Presiden Sudah Cukup!

"Megawati sebagai tokoh politik senior, memenangkan Presiden Jokowi, dan merasa malu di beri jabatan. Ini diarahkan untuk tokoh sebaliknya, Luhut masuk kategori tokoh yang disasar itu. Tafsir luasnya demikian," paparnya.

Namun demikian, tidak bisa juga disebut menerima jabatan dari Jokowi secara cuma-cuma. Bahkan, ia mengasumsikan Megawati selama ini terlihat meminta jabatan kepada orang nomor 1 di Indonesia itu.

"Hal ini bisa dilihat bagaimana ia menjelaskan identitas Jokowi sebagai petugas Parpol, termasuk statemen Mega soal ia tidak akan terima jika hanya mendapat porsi sedikit di kabinet. Ini bukan terlihat diberi, tapi lebih pada meminta," paparnya.

Baca Juga: Siapa Pun Yang Terus Geber Penundaan Pemilu Bakal Berhadapan dengan Megawati, Ruhut: Sudah Jelas, Barisan Sakit Hati Jangan Telmi!

Terkait pernyataan Megawati yang juga malu karena menjabat sebagai Ketum Parpol terlama, Dedy menafsirkan putri Bung Karno itu akan meregenerasi Partai Banteng Merah.

"Ini bisa menjadi penanda jika Megawati sedang merencanakan regenerasi di PDIP, dan itu mengarah pada tokoh yang mestinya antitesa dari dirinya. Yakni sosok yang masih muda, dan punya legitimasi dikandidasikan dalam kepemimpinan PDIP mendatang," pungkasnya.

Diketahui Megawati baru-baru ini berkeluh kesah soal pemberian jabatan yang diberikan, baik dari partai sendiri maupun pemerintah. Dari partai, ia sudah menjadi ketua umum parpol paling lama.

Baca Juga: Pak Jokowi, Lebih Baik Ikuti Arahan Megawati Agar Lebih Berwibawa Daripada Mengikuti Keinginan Luhut..

Sedangkan dari pemerintah, setelah menjabat Ketua Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati kemudian diberi jabatan sebagai ketua Dewan Pengarah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Padahal, saat ini Megawati sudah menginjak 75 tahun. 

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover