Presiden Jokowi kembali mengungkapkan kekesalannya di hadapan para menteri dan kepala daerah. Kali ini, mantan Wali Kota Solo itu, jengkel karena Indonesia masih tergantung pada jagung impor dan kedelai impor. Padahal, dua komoditas itu, bisa ditanam di Indonesia. Aduh, Pak Mentan, bagaimana ini...
Kekesalan Jokowi itu diungkapkan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2022, yang disiarkan di kanal Sekretariat Presiden, Kamis lalu. Acara yang digelar di Istana Negara itu, dihadiri para menteri dan kepala daerah.
Baca Juga: Geger Ulama Jabar Rongrong Jokowi: Terapkan Khilafah, Solusi Lindungi Negara dari Penjajahan...
Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan soal ancaman krisis pangan dan energi yang akan terjadi di 2022 dan 2023 sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Kata dia, pemerintah sudah menyiapkan 7 strategi untuk menghadapi krisis tersebut. Dua di antaranya adalah mengurangi impor dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri.
Karena itu, Kepala Negara meminta jajarannya untuk fokus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Artinya, semua belanja barang dan jasa difokuskan untuk dilakukan di dalam negeri. Potensi TKDN di pusat mencapai Rp 526 triliun, sementara di daerah Rp 535 triliun sehingga total mencapai Rp 1.062 triliun.
“Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai angka yang sangat besar sekali ini dibelanjakan untuk barang-barang impor, sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat,” pesan Jokowi.
“Ini sudah dua kali saya sampaikan. Bekerja fokus untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri,” tambahnya.
Strategi lain, lanjut Jokowi, meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyayangkan selama ini Indonesia masih mengimpor hal-hal yang sebenarnya bisa terpenuhi dari dalam negeri. Beberapa di antaranya adalah jagung dan kedelai.
“Jagung masih impor, tanam jagung. Kenapa? Menanam jagung di manapun juga tumbuh, kenapa masih impor,” tegasnya.
Baca Juga: Rakyat Kurang Puas Terhadap Rezim Jokowi, Ini Tindakan Ahmad Syaikhu
Menurut Jokowi, ada banyak lahan di dalam negeri yang bisa digunakan untuk menanam kedelai yang merupakan bahan baku tahu dan tempe itu. “Kedelai kita juga masih impor. Padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai,” ujarnya.
Lihat Sumber Artikel di Rakyat Merdeka Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Rakyat Merdeka.