Nah Lho! Prof Budi Santosa Siap-siap Dipolisikan Oleh Kelompok Ini Gegara Pernyataan Manusia Gurun

Nah Lho! Prof Budi Santosa Siap-siap Dipolisikan Oleh Kelompok Ini Gegara Pernyataan Manusia Gurun Kredit Foto: Fajar.co

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltim-Kaltara mendatangi Polda Kaltim pada Jumat (6/5/2022) untuk melaporkan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan Profesor Budi Santosa Purwokartiko.

Pelaporan secara resmi ke kepolisian ini buntut dari tulisan status di akun Facebook milik Prof Budi yang dianggap mengandung unsur SARA dan rasis.

Baca Juga: Budi Santoso Nggak Dipecat Meski Sebar Ujaran SARA, Arya Sinulingga: Sekuat Itukah...

Sebagaimana diketahui, Prof Budi membuat tulisan status yang menyinggung mengenai penutup kepala (hijab) ala manusia gurun.

Kemudian membahas perihal kalimat yang digunakan dalam ajaran Islam seperti, InsyaAllah, Barakallah dan Qadaraallah.

Selain itu, Prof Budi diduga menyinggung, mengasosiasikan, atau mengelompokkan mahasiswa yang suka melakukan demonstrasi sebagai mahasiswa ber-IP rendah, bermasalah, dan bermasa depan suram.

“Karena itu kami mengecam pernyataan Rektor ITK. Tidak pantas seorang semestinya jadi pelita generasi bangsa justru membuat penyataan rasis dan melanggar hukum,” ucap Ketua KAMMI Kaltim-Kaltara Ahmad Imam Syamsudin melalui rilisnya.

Pandangan Prof Budi Imam mengatakan pelaporan ke polisi didasari perbuatan rasis dan xenophobic yang dilakukan Rektor ITK Prof Budi Santosa yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun.

Kemudian berpuncak pada postingan milik Prof Budi yang diunggah pada 27 April lalu yang dinilai tulisan statusnya tersebut sudah menyinggung perasaan umat beragama.

Baca Juga: Dibongkar Satu Persatu, Ternyata Oh Ternyata... Rektor ITK Budi Santosa Adalah Gerombolan...

“Terutama umat Islam dan kaum perempuan berhijab, serta bertentangan dengan syariat agama Islam,” bebernya.

Kata Imam, kejadian tersebut dilatarbelakangi tendensi dan kebencian Rektor ITK dengan memposting salah satu opini, dalam hal ini berkaitan dengan seleksi penerimaan beasiswa LPDP.

Prof Budi dianggap membandingkan model mahasiswa dan mahasiswi yang diseleksi olehnya, lebih baik dibandingkan dengan yang sering menggunakan kalimat langit serta yang mengenakan penutup kepala atau hijab ala manusia gurun.

Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover