Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwaktiko menantang balik agar segera didepak dari jabatannya menjadi orang nomor satu di universitas tersebut. Dia mengaku dengan melepas jabatan tersebut, dirinya justru mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar ketimbang tunjungan yang ia terima selama menjabat rektor ITK.
“Eh tahu nggak sih apa keuntungan jadi rektor di PTN kecil? Tunjangan bulanan 5,5 juta, harus meninggalkan keluarga. Saya akan dapat lebih banyak kalau saya ngajar full di ITS, dapat remunerasi, bisa ngajar banyak SKS untuk menambah remun,” kata Budi di akun media sosialnya dikutip Populis.id Senin (9/5/2022).
Tidak hanya itu, Budi mengaku selama mengabdi menjadi rektor di ITK dirinya juga kerap menomboki berbagai kegiatan yang masih berkaitan dengan kampus tersebut. Dia mengaku dirinya tidak masalah harus mengeluarkan duit pribadinya demi kepentingan kampus.
“Bahkan di ITK kadang harus keluar duit untuk membantu staf tendik atau mahasiswa dengan uang pribadi. Tawaran dari kontraktor untuk memperbaiki rumah, mengirim parcel, saya tolak semua. Tidak jarang tamu institusi saya ajak makan dengan uang sendiri agar ITK tidak direpotkan. Ada yang mau ganti? Silakan,” tukasnya.
Budi saat ini telah diberikan sanksi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dia diberhentikan sementara dari jabatan reviewer di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) setelah dia mengeluarkan pernyataan kontroversial yang disampaikan lewat unggahan di laman facebooknya. Di mana Budi membanding mahasiswi berhijab dengan non hijab. Dia lantas mengatakan wanita berkerudung seperti manusia gurun.
Pernyataan Budi bikin geram banyak pihak lantaran dinilai telah masuk ke ranah ujaran kebencian yang menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (Sara), untuk itu sanksi pemberhentian sementara dari reviewer di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) oleh sejumlah pihak dinilai terlampau ringan. Budi seharusnya didepak dari jabatan rektor.
“Sebelum orang ribut menuntut saya dicopot dari rektor, saya sudah meminta teman2 di ITK kalau gegara saya ITK terbebani, saya siap mundur. Tapi teman yang tidak mau,” kata Budi menanggapi santai desakan pencopotan dirinya.