Prabowo Gencar Sowan ke Ulama, Petinggi PA 212 Nyeletuk: Jangan Dekati Ulama yang Jadi Penjilat Kekuasaan Apalagi...

Prabowo Gencar Sowan ke Ulama, Petinggi PA 212 Nyeletuk: Jangan Dekati Ulama yang Jadi Penjilat Kekuasaan Apalagi... Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin

Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin ikut mengomentari sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang belakangan gencar sowan ke tokoh ulama yang ada di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Dirinya menganggap wajar apabila hal tersebut dilakukan Prabowo di momen lebaran, karena dalam negara yang mengedepankan asas ketuhanan ini sudah menjadi hal wajib bagi setiap warganya untuk menghargai dan menghormati peran dan keberadaan pemuka agama.

"Karena jelas negara ini berdasarkan ketuhanan yang maha esa, sehingga warga negara yang baik wajib menjaga unsur ketuhanan ini, dan peranan ulama sudah tidak diragukan lagi dalam menjaga nilai ketuhanan yang maha esa," kata Novel saat dikonfirmasi Populis.id, Senin (9/5/2022).

Baca Juga: Komentari Keakraban Jokowi dengan Prabowo, Damai Hari Khawatir Prabowo Bakal...

Hanya saja Novel mengingatkan agar Prabowo lebih berhati-hati dan tidak sembarangan dalam memilih ulama yang akan dijadikan panutan. Sebab menurut Novel tidak semua ulama memiliki kepribadian yang baik.

"Prabowo harus selektif memilih ulama karena ada ulama heir (baik) dan ada ulama suu' (jahat)," katanya.

Baca Juga: Mulai Genit ke Ulama NU, Gerindra Diyakini Tetap Kesulitan Kalau Nekat Sandingkan Prabowo dan Khofifah di Pilpres 2024

Novel khawatir apabila Prabowo tidak cermat dalam memilih ulama justru akan membawa dampak buruk tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga kepada masyarakat Indonesia secara luas.

"Kalau Prabowo salah melangkah maka jelas kehancuran yang akan didapat oleh rakyat Indonesia, dengan berbagai kenaikan harga dan hutang melonjak tajam," kata Novel.

Baca Juga: Blak-blakan Sebut Novel Bamukmin 'Kadrun Gila', Ruhut Sitompul: Mau Kembali ke Zaman Batu yang...

Novel justru menyarankan agar Prabowo bersedia kembali mendekatkan diri kepada ulama-ulama yang istiqomah yang tidak berperan sebagai pendukung dari penista agama.

"Kedepan Prabowo harus kembali lagi merapat kepada ulama yang istiqomah, yaitu bukan ulama penjilat kekuasaan sampai membela penista agama," tukasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover