Rektor ITK yang Bilang Hijabers Manusia Gurun, Muhammadiyah Mendidih Sejadi-jadinya: Ini Islamofobia, Harus Diberantas

Rektor ITK yang Bilang Hijabers Manusia Gurun, Muhammadiyah Mendidih Sejadi-jadinya: Ini Islamofobia, Harus Diberantas Kredit Foto: Fajar.co

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni dibuat heran dengan pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko. Menurutnya, yang jelas tulisan tersebut bentuk ekspresi pikirannya. Bahkan, ia menyindir sang rektor sedang mengejar target tertentu. 

"Itu ekspresi pikirannya. Apakah sedang mengejar target tetentu, wallahu a'lam," katanya kepada Populis.id pada Rabu (11/05/2022).

Baca Juga: Gegara Manusia Gurun, Rektor ITK Bisa Bobo di Penjara Selama 5 Tahun, yang Ngomong Buka Orang Sembarangan

Namun demikian, Syafiq tetap menegaskan bahwa yang diucapkan Budi Santosa adalah ekspresi islamophobia yang sebenarnya sudah ditentang keras di berbagai negara. Padahal, masyarakat dunia sudah deklarasi untuk memerangi hal itu.

"Itu salah satu bentuk Islamofobia, yang harus diberantas oleh masyarakat global karena melawan UN Declaration of International Day for Combatting Islamophobia," ulasnya.

"Islamofobia adalah musuh bersama dan karena itu seluruh komponen bangsa harus solid melawan kebencian di kalangan rakyat Indonesia," sambungnya.

Menurutnya, bentuk Islamofobia seperti itu tidak lumrah muncul dari dunia akademik, yang mestinya menjadi wahana pencerahan dan bukan pembodohan. Pernyataan yang demikian menurut Syafiq adalah bentuk pembodohan.

"Tidak pantas seorang rektor mengucapkan hal demikian, itu jelas mencoreng universitas yang notabene berisi akademis," paparnya.

Ia juga menegaskan bahwa pernyataannya menjadi pemicu keretakan bangsa, dan juga mengalihkan perhatian kita dari problem-problem akut bangsa Indonesia. Masalah-masalah mendasar bangsa ini yang jauh lebih penting, kata dia, justru terkesampingkan akibat dari pernyataan tersebut.

Baca Juga: Astaganaga! Pendeta Saifuddin Koar-koar Lagi,Kali Ini Suruh Mas Anies Pindah Agama Sebelum Nyapres: Terima Yesus, Maka Bapak Jadi Presiden!

Terkait dengan sanksi pemberhentian sementara, Syafiq juga kurang sepakat karena masih terlalu ringan. "Reviewer itu bukan jabatan strategis. Seharusnya lebih dari itu," pungkasnya.



Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover