Kata Ustaz Yahya, bila ada yang menyebutkan adanya oknum yang tidak setuju dengan pembangunan Masjid itu, minta ditunjukkan siapa orang tidak setuju. Kalau ada menyebut akan ada isu kerusuhan akibat pembangunan itu, siapa oknum yang akan melakukan kerusuhan. Hal ini tidak pernah dijelaskan, sehingga Muhammadiyah di sana menjadi heran dan menyesalkan oknum Satpol PP sampai membongkar dan mengangkut material besi yang sudah dirakit untuk tiang masjid sampai diangkat dari lokasi.
Ustaz Yahya menyampaikan juga kepada pihak kecamatan agar dapat dipertemukan dengan pihak-pihak yang menolak pembangunan Masjid Muhammadiyah di Sangso itu untuk mendapatkan kejelasan dan dialog terbuka.
“Sayang pemerintah dalam hal ini tidak melakukannya. Itu yang disesalkan Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara itu Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Sangso, Lukman, menyesalkan tindakan pihak Satpol PP yang datang ke lokasi pembangunan Masjid Muhammadiyah kemudian langsung memberhentikan pembangunan, serta menyita besi yang sudah dirakit sepanjang tiga meter, papan mal cor tiang juga diangkut dengan mengunakan truk reo.
Jelas Lukman, awalnya mereka tidak menunjukkan surat apapun kepada kami, cuma mengatakan ini ini instruksi Pak Bupati. Pertanyaan Lukman adalah, Benarkah Bupati Biruen menginstruksikan Satpol PP menghentikan dan membongkar tiang masjid yang sedang dibangun? “Tak ada penjelasan untuk pertanyaan ini,” kata Lukman kecewa.
Pimpinan Muhammadiyah di Kabupaten Biruen meminta agar semua pihak berhenti untuk melakukan provokasi dan menghentikan pembangunan Masjid ini apalagi dengan paksanaan. “Apa salahnya Muhammadiyah membangun masjid di Sangso Biruen,” kata Pimpinan Muhammadiyah Cabang dan Ranting di sana.
Semoga ada respon dari aparatur keamanan dan pembela kebebasan beragama.https://t.co/E0RPr6tfy7
— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) May 12, 2022
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.