Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi ikut merespons postingan Ruhut Sitompul di Twitter yang menampilkan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memakai baju adat Suku Dani Papua.
Unggahan Politikus PDIP itu memantik ketersinggungan banyak pihak. Tak sedikit yang mempermasalahkannya hingga berujung pada laporan polisi. Ruhut dituduh melakukan penghinaan. Teddy lantas mempertanyakan letak penghinaan yang dilakukan Ruhut.
“Pertanyaannya, yang dihina itu siapa? Anies atau baju adatnya? Anies merasa terhina dipakaikan baju adat, atau orang terhina karena baju adat mereka digunakan ke Anies?” cuit Teddy lewat akun Twitter pribadinya, dikutip pada Sabtu (14/5/2022).
Menurutnya, kasus ini memang hal receh, tapi menjadi tidak receh ketika digoreng ke arah SARA, digoreng oleh para politisi dan tokoh receh dengan tujuan untuk mendapatkan sorotan media dengan cara mengaduk emosi, agar masyarakat ikut terpancing mengikuti alur yang dibangun oleh mereka.
“Sebelum hal ini digoreng terus dan saya yakin akan terus digoreng, karena diluar sana banyak politisi dan tokoh receh yang lapar akan isu tapi miskin intelektual, mereka akan gunakan hal ini sebagai bahan untuk mendapatkan sorotan media, maka dari itu saya wajib menyikapinya,” tutur Teddy.
Ia mengatakan, jika orangnya Anies merasa terhina, maka akan ditanya, apakah anda menganggap baju adat itu hina? Begitupun sebaliknya, kalau ada yang merasa terhina baju adatnya dipakaikan ke Anies, maka akan ditanya, apakah anda menganggap Anies itu hina sehingga tidak pantas dipakaikan baju adat?
Artinya apa? Artinya orang yang menggoreng soal meme itu, adalah orang yang sebenarnya menganggap baju adat itu hina. Atau sebaliknya, menganggap Anies itu hina sehingga tidak pantas menggunakan baju adat,” ungkapnya.
Walaupun itu hak Ruhut, tapi Teddy mengaku heran kenapa meme seperti itu disebarluaskan oleh Ruhut? Padahal dirinya yakin Ruhut tahu, yang seperti itu bisa digoreng ke arah SARA.
“Sekelas Ruhut kok mainnya recehan begini? Masyarakat akhirnya dicekoki dan diadu domba dengan isu SARA,” tandas Teddy.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.