Anies Baswedan dan Pendukungnya Disebut Pro Khilafah, Pengamat Ini Beberkan Fakta Mengejutkan: Dia Didikan …..

Anies Baswedan dan Pendukungnya Disebut Pro Khilafah, Pengamat Ini Beberkan Fakta Mengejutkan: Dia Didikan ….. Kredit Foto: Twitter/@aniesbaswedan

Pengamat Politik, Dedy Kurnia dengan tegas membantah tudingan yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pendukungnya pro khilafah sehingga menjadi ancaman terhadap Indonesia di masa mendatang jika  Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjadi Presiden RI.  Dedy menyatakan, tuduhan Anies pro terhadap khilafah adalah omong kosong.

"Tuduhan identitas gerakan politik agama pada Anies seluruhnya hanya omong kosong, ini perangai politik yang harus dilawan karena merusak stabilitas relasi sosial publik.  Bagaimana mungkin Anies dianggap pro khilafah, sementara ia didikan Barat," katanya saat dihubungi Populis.id pada Sabtu (14/05/2022). 

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Bakal Acak-acak Ideologi Negara Kalau Jadi Presiden RI, Mujahid 212 Mencak-mencak: Mereka Ini Idap Aniesphobia!

"Bahkan memimpin Paramadina yang terang benderang bergerak ke arah moderasi beragama. Jika benar Anies pro khilafah, semestinya sudah terlihat sejak ia miliki panggung sebagai Rektor, Menteri, hingga Gubernur, tetapi semua tidak terjadi," sambungnya.

Menurutnya, tuduhan pada Anies tidak memiliki referensi ketokohan yang layak diperbincangkan, sama halnya dengan tuduhan pada Jokowi yang dianggap memusuhi Islam.  

Padahal juga terang benderang Jokowi adalah muslim yang juga punya kualitas ketaatan serupa dengan kebanyakan warga negara lainnya. 

Ia menegaskan bahwa tuduhan-tuduhan tak substantif tersebut sama sekali tidak relevan. Tidak pada Anies semata, tetapi pada siapapun yang potensial mengemuka di 2024, propaganda semacam ini berpeluang menjauhkan keeratan antar warga. 

"Sudah seharusnya tidak diberi tempat dalam perbincangan publik. Jauh lebih diperlukan propaganda soal catatan kinerja, kepemimpinan dan kebijakan2 yang telah dibuat, terlebih Anies sebagai kepala daerah banyak yang seharusnya bisa dikritik, dan berdampak pada publik," terangnya.

Baca Juga: Ruhut Senggol Warga yang Dongkol Gegara Foto Anies Pakai Koteka, Eh Malah Semakin Dihujat: Penjilat, Sudah Tua Jangan Jadi Tukang Fitnah!

Ia menekankan, politik sepantasnya mengadopsi gagasan, mempromosikan tokoh berdasar kualitas kepemimpinan, karena mereka akan dipilih untuk memimpin. Bukan untuk berperang melawan sesama umat beragama.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover