Pegiat media sosial Nicho Silalahi ikut mengomentari pengusiran penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) oleh imigrasi Singapura. Pendakwah kontroversial itu diusir saat hendak liburan bareng keluarga ke negara Singa Putih tersebut pada Senin (26/5/2022) kemarin.
Atas peristiwa itu, Nicoho lantas menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutnya gagal menaikan harga diri bangsa Indonesia di mata negara luar macam Singapura, disisi lain kata dia rezim Jokowi justru mampu mempertahankan harga kebutuhan pokok yang terus melangit.
“@jokowi Presiden terbaik mampu menaikan harga?2; seperti BBM, Minyak Goreng, TDL dll, cuma gagal menaikkan harga diri bangsa,” kata Nicho Silalahi di akun twitter pribadinya @Nicho_Silalahi dikutip Populis.id Selasa (17/5/2022).
Dia mengatakan pengusiran UAS semestinya diladeni dengan sikap tegas dari Pemerintah Indonesia. Pemerintah kata dia seharusnya protes ada warganya dilarang masuk ke Singapura sebab pengusiran UAS dilakukan tanpa alasan yang jelas. Bila perlu kata Nicho Pemerintah memutuskan hubungan bilateral dengan Singapura atas kejadian itu.
“Kalau UAS tidak di deportasi maka buktikan dengan mengirim nota protes bila perlu usir Dubes Singapura dan putuskan hubungan diplomatik dengan mereka,” tuturnya.
Disisi lain, pegiat media sosial Denny Siregar juga turut angkat bicara atas pengusiran UAS, dia mengatakan Singapura adalah salah satu negara yang memang paling anti gerakan radikal. Mereka bahkan telah membuat berbagai peraturan untuk menangkal gerakan ini, jadi menurut dia, jika UAS sampai diusir dari negara tersebut, maka Singapura jelas punya catatan khusus soal rekam jejak penceramah kondang itu.
“Singapura itu emang keras banget sama yang radikal2 agama. Bahkan disana kabarnya, cukup dgn UU terorisme mereka, bicara tentang agama dlm bentuk kekerasan sdh ditangkap.. Jadi, kalo si Somad itu ditolak masuk Singapura, itu berarti mereka merekam jejak radikalisme di org itu,” tegas Denny.