Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono mengecam keras pengusiran yang dilakukan imigrasi Singapura terhadap Penceramah Ustadz Abdul Somad (UAS). Penceramah kondang itu dipulangkan setelah diisolasi di ruangan 1×2 Meter selama kurang lebih satu setengah jam dengan tuduhan menyebarkan ekstremisme.
Menurut Ferry Juliantono, sikap Singapura terhadap UAS tak boleh dianggap enteng Pemerintah Indonesia, perlakuan itu kata dia mesti diladeni dengan tegas oleh Pemerintah Indonesia dan umat Islam di negara itu. Ferry Juliantono tidak menjelaskan secara terperinci mengenai sikap tegas pemerintah dan umat Muslim Indonesia yang ia maksud.
Baca Juga: Astaganaga! Pendeta Saifuddin Bilang UAS Ditendang Singapura Gegara Dia Jadi Calon Petinggi Khilafah
"Oleh karena itu sikap pemerintah Singapura harus disikapi dengan tegas oleh Indonesia baik pemerintah maupun umat Islam. Sikap Singapura ini telah menyinggung umat Islam Indonesia yang sangat menghormati ulama dan mengganggu kewibawaan bangsa Indonesia dalam hubungan Internasional," kata Ferry Juliantono ketika dikonfirmasi Populis.id Rabu (18/5/2022).
Adapun UAS ditahan Imigrasi Singapura saat penceramah kondang itu memboyong keluarganya untuk berliburan di negara tersebut pada Senin (16/5/2022).
Ustadz Somad dianggap menyebarkan ekstremisme lantaran membolehkan warga Palestina melakukan bom bunuh diri terhadap Israel dan menyebut pelaku sebagai syahid. Menurut Ferry, tindakan Singapura adalah bentuk islamophobia.
"Tuduhan itu sangat menggambarkan sikap Islamophobia Negara Singapura. Alasan yang disampaikan seperti soal sikap UAS tentang Palestina sangat bertentangan dengan sikap bangsa Indonesia yang sejak dulu telah memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Bahkan sebagai perwujudannya Indonesia menolak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," tegas Ferry.