Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) bakal menggeruduk Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, buntut dari kasus pemulangan Penceramah Ustadz Abdul Somad yang dipulangkan ketika hendak liburan di Negeri Singa. Sebelum dipulangkan, ia diisolasi selama berjam-jam dalam ruangan 1×2 meter bersama keluarganya.
Dalam undangan aksi yang tersebar, PERISAI menuntut permintaan maaf dari Singapura atas perlakuannya terhadap mubaligh alumni Al-Azhar, Kairo, Mesir itu. Mereka memberi jangka waktu permintaan maaf selama 2×24 jam alias dua hari.
Jika ultimatum tidak dijalankan, mereka menuntut agar Dubes Singapura untuk Indonesia diusir. Aksi akan digelar siang ini pukul 13.00 WIB di Kedubes Singapura, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Singapura telah lecehkan ulama kami, usir Dubes Singapura bila 2×24 jam tidak minta maaf ke rakyat Indonesia," demikian bunyi selebaran tersebut yang dikutip Populis.id pada Jumat (20/05/2022).
Sementara itu, Ketua Desk Anti Islam Phobia Syarikat Islam, Ferry Juliantono membenarkan aksi tersebut. Namun Ferry mengaku tidak tahu jumlah massa yang akan turun secara pasti.
"Iya benar aksi itu. Saya kurang tahu persis kalau jumlahnya," tutur pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Baca Juga: Patahkan Tuduhan UAS Terkait Terorisme, MUI: Israel Bunuh Warga Palestina, Ustaz Somad Ngapain?
Diketahui, Kemendagri Singapura mengungkapkan alasan tidak mengizinkan Abdul Somad masuk ke Singapura karena dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tak dapat diterima oleh multi ras dan multi agama di Singapura.
"Somad (UAS) dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad ceramah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," tulis Kemendagri Singapura.
Selain itu, Pemerintah Singapura juga menganggap Abdul Somad pernah melontarkan pernyataan yang merendahkan agama lain.