Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI yang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Turki.
Padahal, Lucius mengaku baru akan mengapresiasi langkah BURT yang membatalkan proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI.
Akan tetapi, dia mengatakan BURT justru diam-diam melakukan kunker ke Turki.
Lucius pun curiga gagahnya BURT yang mau membatalkan proyek gorden bernilai fantastis itu dilakukan hanya demi mendapatkan simpati publik semata.
"Lebih parah lagi jika keputusan populis menghentikan proyek gorden, hanya sebuah kedok menutupi kegiatan kunker yang melibatkan BURT ke Turki pada 18-24 Mei," ujar Lucius dikutip dari GenPI.co, Jumat (20/5/2022).
Kecurigaan Lucius bukan tanpa alasan. Dia mengatakan BURT seolah sedang memanfaatkan apresiasi publik atas penyelesaian polemik proyek gorden dan merayakannya dengan diam-diam berkunjung ke Turki.
"Tanpa alasan yang jelas dan tanpa informasi kepada publik," ungkapnya.
Lucius menilai kunker BURT ke Turki juga membebani anggaran negara.
Baca Juga: Gak Disangka! BURT DPR RI Pastikan Tender Gorden Rp 43,5 Miliar Bisa Batal Gara-gara Ini
Sebab, menurutnya, tidak ada urgensi apa pun ketika BURT kunker ke Turki.
"Kunker BURT ke Turki langsung mendegradasi keputusan populis mereka menghentikan proyek pengadaan gorden," pungkas Lucius.
Diketahui BURT DPR kunjungan kerja ke Turki sejak tanggal 18-24 Mei 2022. Menurut Ketua BURT DPR, Agung Budi Santoso, mereka ingin melihat langsung fasilitas yang diperoleh anggota parlemen Turki dan mengetahui jumlah anggaran yang digunakan anggota parlemen di sana.
"Jadi, kami ingin mengetahui posisi anggota parlemen di Turki dalam kaitan dengan protokol anggota parlemen. Lalu, fasilitas apa yang diterima oleh anggota parlemen Turki dan berapa anggaran yang mereka gunakan untuk itu," ujarnya dikutip IDNTimes, Kamis (19/5) kemarin.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.