Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan bila capres pilihan Presiden Jokowi dan PDIP berbeda, Megawati akan mengalami kerugian.
Fernando mengatakan Jokowi punya basis massa yang tak kalah besar dengan PDIP, yakni relawan Projo.
Dia mengatakan Projo yang telah setia kepada Jokowi sejak Pilpres 2014 & 2019 tidak memiliki hubungan politik sama sekali dengan PDIP.
Baca Juga: Dugaan Pengamat: Jokowi Kode Dukung Ganjar di Pilpres 2024
"Projo itu bukan bagian PDIP. Mereka bagian dari Jokowi-nya," ungkap Fernando dikutip dari GenPI.co, Minggu (22/5/2022).
Oleh karena itu, Fernando mengatakan sangat mungkin Projo dan PDIP bisa berbeda pilihan capres.
Namun, dia menyebut yang perlu dipahami ialah suara Projo adalah suara Jokowi.
"Hal menarik terjadi ketika Jokowi dan Projo akan berbeda pilihan dengan PDIP," tuturnya.
Baca Juga: Tidak Sejalan dengan Politik, Posisi Partai NasDem Terancam di Kabinet Jokowi
Padahal, Fernando menyebut Jokowi tentu punya peran penting terhadap kemenangan capres yang didukungnya.
"Alhasil, kalau Jokowi dan PDI Perjuangan berbeda dukungan, partainya Megawati yang dirugikan," ucap Fernando.
Menurutnya, PDIP harus mulai rajin melakukan komunikasi dengan Jokowi soal capres pilihannya.
"Jangan sampai Koalisi Indonesia Bersatu bentukan Golkar, PAN, dan PPP dipakai Jokowi untuk mengusung capres dan cawapres pilihannya," tambahnya.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.