Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto mengatakan waktu kampanye pilpres yang singkat akan berdampak buruk dalam pesta demokrasi.
Menurut Satyo, masa kampanye yang terlalu pendek berpotensi memengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan sosok capres atau caleg idaman.
"Masyarakat perlu waktu untuk menentukan caleg atau capres yang akan mereka pilih," ujar Satyo dikutip dari GenPI.co, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Erick Thohir Asyik Kampanye, Pertamina dan PLN Diambang Kerugian?
Satyo mengatakan masyarakat butuh waktu untuk mengenal dan menilai rekam jejak para capres.
"Secara teknis, seharusnya pelaksanaan kampanye mempertimbangkan dapil terjauh dan terluas," katanya.
Oleh sebab itu, menurutnya, butuh banyak waktu bagi para kontestan untuk kampanye agar bisa terpilih.
Baca Juga: Ray Rangkuti Beberkan Kriteria Capres Idaman Masyarakat
"Mempersingkat waktu kampanye akan menyebabkan politik transaksional yang tinggi," ucapnya.
Sebab, kata Satyo, masyarakat akan lebih apatis dan tidak komprehensif.
Oleh karena itu, menurut Satyo, waktu kampanye perlu diperpanjang agar pemilih memahami tahapan pemilu hingga pemungutan suara.
"Situasi tersebut membuka peluang bagi para kontestan untuk mengambil jalan pintas," tutur Satyo.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.