Astaganaga! NasDem Dicap Jadi Partai Penista Agama di Kampungnya Surya Paloh Gegara Belain Ahok

Astaganaga! NasDem Dicap Jadi Partai Penista Agama di Kampungnya Surya Paloh Gegara Belain Ahok Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh terang - terangan mengakui partai politik besutannya pernah mendapat hukuman berat dari masyarakat pada Pemilu 2019 lalu. Kata Paloh, Nasdem saat itu dicap sebagai parpol penista agama. Ironisnya itu terjadi kampung halaman Surya Paloh di Aceh.

Imbas stempel itu, Paloh mengaku partainya sampai babak belur di kampung halamannya sendiri dengan meraih perolehan suara yang sangat minim. Intinya NasDem kalah telak di Aceh pada pemilu saat itu.

Baca Juga: Soal Capres yang Bakal Didukung NasDem di Pilpres 2024, Suara Surya Paloh Menggelegar: Anies Mau, Tapi Kalau Kita Nggak Mau Gimana?

“Pemilu yang lalu, partai ini dapat hukuman sebagai partai penista agama, ambil contoh daerah kelahiran saya di Aceh, ini riil. Jatuh habis kursi-kursi DPR habis Dapil kosong DPRD dari 9 Provinsi,” kata Paloh  dalam sebuah diskusi bersama para pimpinan redaksi media massa, di Jakarta, Rabu (25/5/2022). 

Paloh melanjutkan, NasDem dicap sebagai parpol penista agama lantaran mereka mendukung habis - habisan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017 silam, bahkan saat itu sejumlah media milik Paloh juga masif menyorot Ahok yang ujung - ujung keok di tangan Anies Baswedan. 

“Dicap Partai Penista agama karena diidentikkan, kenapa bela-bela Ahok,” beber Paloh. 

Baca Juga: Singapura Klaim Warganya Mendadak Radikal Gegara Dengar Ceramah Ustadz Somad, PKS Langsung Teriak Kencang: Gabung Isis Bukan Ajaran UAS!

Kendati dicap sebagai Parpol Penista Agama, namun kata Paloh NasDem tak pernah mundur selangkahpun. Dia mengaku, NasDem saat itu memilih berdiri di belakang Ahok demi nilai-nilai pluralisme. Menurut dia, pertikaian dua kubu setiap menjelang pemilu, termasuk kala itu, bukan hanya soal pro dan kontra, melainkan juga untuk merawat nilai yang dianggap benar.

“Apakah kita harus mundur, untuk spirit dan semangat. Kita memilih apa yang kita pikirkan baik,” tuntasnya.

Baca Juga: Astagfirullah! Pendeta Saifuddin Kembali Singgung Nabi Muhammad SAW, Eh UAS Diseret-seret, Sampai Dikatain Bloon, ya Ampun

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover