Tiket Formula E Diborong WNA, PKS: Wajar Sih, Kan Dari Awal Acara Ini Dapat Hambatan Dari Publik Sampai Buzzer-buzzer

Tiket Formula E Diborong WNA, PKS: Wajar Sih, Kan Dari Awal Acara Ini Dapat Hambatan Dari Publik Sampai Buzzer-buzzer Kredit Foto: Istimewa

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasrullah merasa tidak ada yang salah dengan calon penonton Formula E yang lebih didominasi oleh warga negara asing (WNA). Sebab sedari awal gelaran tersebut memang tidak mendapat dukungan oleh berbagai pihak dari dalam negeri.

Ia menceritakan ketika ajang balap mobil listrik rendah emisi itu ingin digelar di bilangan Monas, namun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan PDI Perjuangan sangat getol melontarkan penolakan.

Bahkan penolakan tidak hanya datang melalui politisi, tetapi juga lewat buzzer-buzzernya yang memang sangat anti dengan semua kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kan dari awalan rencana ini selalu mendapat hambatan, bukan dukungan. Ketika mau diadakan di Monas, untuk jualan kota Jakarta dengan tugu Monasnya yang menjadi ikon Jakarta terus mendapat hambatan dari temen-temen PDIP dan PSI serta buzzer-buzzer anti Pak Anies, yang akhirnya dipindahkan di Ancol," kata Nasrullah kepada Populis.id, Senin (30/5/2022).

Baca Juga: Atap Tribun Formula E Ambrol, Kena Sindiran Keras: Abal-abal! Tenda Pecel Lele Masih Lebih Kuat

Tidak sampai disitu, penolakan terhadap program Pemprov DKI yang satu ini terus berlanjut ketika sudah dipindahkan di Ancol.

Mulai dari soal lahan, anggaran bahkan sampai persoalan sponsor yang ternyata terus menjadi sorotan oleh banyak pihak.

"Ketika dipindahkan ke Ancol, maka Pak Anies diminta tidak boleh menggunakan APBD DKI bahkan mau di interplasi. Ketika diberikan kesempatan para pengusaha dan pebisnis disini kurang mendapat respon positif entah karena hambatan apa, dan sekarang ketika mendapat sponsor dari luar juga di protes," ungkapnya.

Baca Juga: Gelar Ajang Formula E, Anies Baswedan Yakinkan Warga Jakarta Tidak Akan Banjir Lagi?

Sehingga dirinya berpandangan sangat wajar apabila acara yang akan dihelat pada 4 Juni itu justru lebih banyak diminati oleh WNA. Karena gelaran kali ini sangat berbeda dengan gelaran MotoGP di Mandalika yang seratus persen didukung oleh para menteri.

"Ketika mau pelaksanaan kegiatan eh buru-buru diborong WNA. Hal ini berbeda 90 derajat dengan penyelenggaraan MotoGP di Lombok, yang dapat dukungan penuh dari para menteri, presiden dan lainnya," tegasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini