Dikeker Densus 88, Bos Khilafatul Muslimin Beri Pengakuan Mengejutkan, Ternyata oh Ternyata, Anggotanya Direkrut dari …..

Dikeker Densus 88, Bos Khilafatul Muslimin Beri Pengakuan Mengejutkan, Ternyata oh Ternyata, Anggotanya Direkrut dari ….. Kredit Foto: Instagram

Aksi konvoi kelompok  Khilafatul Muslimin di berbagai wilayah beberapa hari lalu membikin resah masyarakat, pasalnya kelompok ini terang - terangan mengaku mendukung sistem khilafah yang sebetulnya dilarang keras di Indonesia lantaran bertentangan dengan pancasila.

Aksi pawai kelompok ini juga turut menarik perhatian pasukan anti terorisme Densus 88, pasukan khusus ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kelompok ini. 

Banyak masyarakat menganggap  Khilafatul Muslimin adalah kelompok berbahaya mereka tak ubahnya seperti kelompok radikal macam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibubarkan pemerintah Indonesia beberapa tahun lalu karena mengusung konsep negara Khilafah. 

Baca Juga: Keberadaan Eril Masih Misterius Setelah Sepekan Hilang di Sungai Aare Swiss, Ustadz Adi Hidayat Bilang Begini, Baca!

Di Tengah ramainya kecaman masyarakat atas kemunculan kelompok ini, pimpinan Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Hasan Baraja justru mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Tentu saja pernyataan itu untuk membela diri dari berbagai tudingan radikalisme dan terorisme yang dialamatkan untuk kelompoknya.  

Abdul Qodir mengaku anggota kelompok ini tidak hanya ia rekrut dari kalangan umat Islam, dia bilang banyak pengikutnya yang justru datang dari masyarakat non muslim. Dia tidak merinci secara spesifik jumlah anak buahnya yang direkrut dari luar Islam.

“Khilafatul Muslimin itu anggotanya muslim dan non-muslim. Itu yang disebarkan. Cara berpikir kita semua kan ciptaan Allah, tidak mungkin Allah membuat aturan yang mencelakakan apa yang diciptakan,” kata Abdul Qodir kepada wartawan dikutip Populis.id Kamis (2/6/2022). 

“Non muslim kita kasih tau dan mereka mau jadi anggota. Ada pendaftarannya, jadi bukan cuma omong kosong,” katanya menambahkan. 

Abdul Qodir mengaku kelompok ini telah didirikan sejak 1997, selama mengomandoi kelompok ini, dia  mengaku tidak pernah membuat onar atau menebar teror, sebab kelompok ini didirikan atas dasar perintah - perintah yang ada di dalam  Alquran. 

“Manusia itu walaupun non-muslim mesti pemimpinnya menganjurkan umat bersatu. Islam lebih dahulu, melalui Allah mengajarkan bersatu. Berdasar itulah kita mempersatukan umat, lalu kita buat umumkan seluruh dunia. Sebab Islam ini Rahmatan Lil Alamin. Dari Indonesia diumumkan ke seluruh dunia tahun 1997,” jelasnya.

Baca Juga: Ahli Spiritual Blak-blakan Bakal Bongkar Kejahatan SBY, Demokrat Mendidih Dengernya, Simak!

Dalam kesempatan itu, Abdul Qodir juga membantah jika kelompoknya ingin mendirikan negara khilaf sebagaimana tudingan berbagai pihak. Dia mengaku seluruh anggota kelompok sangat patuh dan taat pada pancasila sebagai dasar negara. Pancasila kata dia sudah final dan tidak bisa digeser posisinya sebagai dasar negara. 

“Tidak ada negara yang sehebat Indonesia, hanya Indonesia yang mengikuti sunnah nabi, seperti Piagam Madinah. Pendahulu kita membuat negara ini ada perjanjian muslim dan non-muslim untuk menjaga Indonesia serangan dari luar,” tuturnya. 

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini